TEMPO.CO, Bangkalan - Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya menetapkan Edy Rahmayadi sebagai ketua yang baru. Direktur Utama Kesebelasan PS TNI ini akan didampingi dua wakil ketua, yakni Iwan Budianto dan Djoko Driyono.
Iwan bukan orang baru di kancah sepak bola Tanah Air. Dia pernah menjadi Manajer Arema, Persik Kediri, hingga anggota Exco PSSI. Djoko Driyono pun bukan orang baru di PSSI. Pada zaman Nurdin Khalid menjadi ketua umum, Joko merupakan CEO PT Liga Indonesia, Sekretaris Jenderal PSSI, sampai Direktur PT Gelora Trisula Semesta, penyelenggara kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) saat ini.
Pelatih dan pemain kesebelasan Madura United punya harapan berbeda atas terpilihnya Pangkostrad TNI AD tersebut. Pelatih Madura United, Gomes De Oliviera, berharap sistem dan pola kompetisi di Indonesia harus dimatangkan. Dia menilai kompetisi model ISC saat ini bisa diadopsi karena lebih baik dibanding kompetisi sebelumnya.
Baca: Ribuan Anggota Bonek Kecewa, Tiga Hal Ini yang Mereka Lakukan
ISC menerapkan satu wilayah menjalani pertandingan satu kali home dan satu away. Bagi dia, sistem ini baik dari sisi mental dan atmosfer, yang membuat setiap pertandingan menjadi lebih menarik. "Pada kompetisi sebelumnya, pernah saya jalani tiga kali away, kemudian tiga kali home. Saat kalah dalam tiga kali away, itu akan sangat berpengaruh terhadap kondisi psikis tim," tuturnya, Kamis malam, 10 November 2016.
Gelandang bertahan Madura United, Ahmat Maulana Putra, berharap ada kepastian kompetisi terus bergulir karena menyangkut masa depan dan karier setiap pemain. "Jika pun ada pengurus PSSI yang baru tapi tidak bisa melaksanakan kompetisi, tentunya itu langkah mundur,” ucapnya.
Striker Patrich Wanggai punya harapan lain. Dia ingin PSSI memastikan regenerasi pemain muda berjalan dengan melakukan pembinaan pemain usia dini di daerah. "Kalau sepak bola Indonesia ingin maju, regenerasi harus berjalan," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI