TEMPO.CO, Bangkalan - Manajemen Klub Madura United mengkritik PSSI karena mengubah regulasi tentang para pemain muda di pertengahan kompetisi Liga 1 tanpa melibatkan klub peserta. "Enak sekali mengubah peraturan kompetisi, boleh diubah kapan saja," ujar Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, Jumat, 30 Juni 2017.
Baca Juga: Liga 1: Fakta Unik Kemenangan 6-0 Madura United vs Semen Padang
Achsanul mengomentari surat dari PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi Liga 1. Surat tertanggal 29 Juni 2017 itu berisi penangguhan pelaksanaan regulasi yang mewajibkan setiap klub menurunkan tiga pemain U-23 sebagai pemain inti selama 45 menit di setiap pertandingan. Aturan itu ditangguhkan mulai laga pekan ke-12 Liga 1 hingga berakhirnya SEA Games 2017 pada 30 Agustus mendatang.
Achsanul tak melihat pentingnyai aturan itu harus ditangguhkan. Menurutnya pasal 31 ayat 4 memberikan solusi bagi klub yang pemainnya dipanggil tim nasional. Klausul itu berbunyi: klub diperbolehkan melakukan pendaftaran pemain di luar kuota jika pemainnya dipanggil timnas setiap saat. Jumlah pemain yang didaftarkan harus sama dengan jumlah pemain yang dipanggil timnas.
Simak Juga: Liga 1: Dijatuhi Hukuman Denda, Madura United Protes
"Aturan nggak perlu diubah. Kalau diubah untuk apa klub mengontrak 27 pemain? Mubadzir. Jangan-jangan karena banyak klub yang pemainnya dipakai timnas U-22," ungkap AQ, sapaan akrab Achsanul.
MUSTHOFA BISRI