TEMPO.CO, Jakarta - Fiji yang akan menantang timnas Indonesia pada Sabtu, 2 September 2017, pernah tercatat dalam sejarah sebagai salah satu tim sepak bola yang mencetak kemenangan terbesar di dunia. Peristiwanya terjadi dalam Pacific Games 2015 di Port Moresby, Papua Nugini, ketika Fiji meluluhlantakkan Mikronesia dengan 38-0 pada 5 Juli 2015.
Dua hari sebelum dikalahkan Fiji dengan 38 gol tanpa balas, Mikronesia kebobolan 30 gol tanpa balas saat melawan Tahiti dalam ajang yang sama. Lebih dahsyat lagi adalah laga ketiga Mikronesia dalam Pacific Games 2015, ketika gawang mereka digelontor 46 gol tanpa balas dari Vanuatu pada 7 Juli.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Fiji
Dalam tempo lima hari, gawang Mikronesia dihajar 114 gol tanpa balas. Derita tim sepak bola Mikronesia ini lantas menjadi berita utama di seluruh dunia, dan FIFA pun kemudian perhatian terhadap perkembangan sepak bola di negeri kecil di tengah Samudra Pasifik tersebut.
Fiji, Vanuatu, dan Tahiti memang kekuatan utama sepak bola di wilayah Pasifik. Mereka mendapatkan bantuan US$ 100 ribu setiap tahun dari FIFA untuk pembinaan sepak bola, sedangkan Mikronesia tidak.
"Kami baru mengenal sepak bola 18 bulan lalu. Pemain-pemain saya kumpulkan dari desa-desa di seluruh gugusan kepulauan. Kami tidak merasa malu dengan kekalahan besar ini, karena dengan demikian seluruh dunia tahu bahwa Mikronesia ada dan perlu dukungan untuk mengembangkan sepak bola," ujar Stan Foster, pelatih Mikronesia, soal kekalahan timnya.
Daftar kekalahan terbesar dalam sepak bola dunia. (wikipedia)
Fiji sendiri selain mendapat bantuan reguler dari FIFA, juga menjalin kerja sama dengan pemerintah Prancis untuk mengembangkan sepak bola.
Pada 14 Juli 2016, Duta Besar Prancis untuk Fiji, Kiribati, Nauru, Tonga, dan Tuvalu, Michael Djokovic, bertemu dengan Asosiasi Sepak Bola Fiji di Suva untuk menggalang kerja sama itu. Pada 2016 ada 25 ribu pemain yang terdaftar dalam Asosiasi Sepak Bola Fiji.
Baca: Main Sabtu Sore, Fiji Berjanji Akan Sulitkan Timnas Indonesia
Hasilnya, Januari 2017, pelatih asal Prancis, Christophe Gamel, menangani timnas Fiji menggantikan mantan pemain timnas Australia, Frank Farina. Fiji juga tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, meski prestasinya remuk redam di sana.
Dalam babak penyisihan Grup C sepak bola Olimpiade Rio 2016, Fiji dibantai 0-8 saat melawan Korea Selatan, 1-5 melawan Meksiko, dan 0-10 melawan Jerman. Toh semua memaklumi bahwa negeri di Pasifik itu memang sedang dalam proses mengembangkan sepak bola.
Baca: Timnas Indonesia Lawan Fiji pada 2 September, Ada Andik dan Boaz
Sabtu nanti, Fiji akan menantang timnas Indonesia, dan mereka bertekad memenangi laga. Kemenangan diperlukan Fiji demi mengatrol peringkat di FIFA yang saat ini ada pada urutan 181.
Timnas Indonesia perlu mewaspadai striker Fiji, Roy Krishna, pemain klub Wellington Phoenix, yang merupakan salah satu penyerang tersubur di Liga Australia.
DAILY MAIL | FIJI SUN | DON