TEMPO.CO Jakarta -- Presiden induk sepak bola dunia (FIFA) Sepp Blatter akhirnya angkat bicara ihwal insiden penangkapan sejumlah pejabatnya dalam kasus korupsi di di Hotel Baur au Lac di Zurich, Rabu pagi ini, 27 Mei 2015. Blatter menegaskan FIFA akan menjatuhkan sanksi tegas terhadap mereka yang terseret kasus tersebut.
"Kesalahan seperti itu tidak mempunyai tempat dalam sepak bola. Kami akan memastikan bahwa mereka yang terlibat di dalamnya akan dikeluarkan," kata Blatter dalam siaran persnya di situs resmi FIFA.
Blatter mengatakan Komite Etika Independen FIFA sudah mengambil tindakan cepat dengan melarang para pejabat yang terseret kasus tersebut terlibat dalam kegiatan sepak bola di tingkat nasional dan internasional. "Kami akan bekerja sama dengan pihak yang berwenang. Kami akan bekerja keras dalam FIFA untuk membasmi kesalahan apa pun," katanya.
Kepolisian Swiss dan Amerika Serikat mulanya disebut menangkap enam pejabat senior FIFA. Mereka diduga terlibat penggelapan, pemerasan, serta pencucian uang dalam penawaran hak siar televisi, pemasaran, serta pemilihan tuan rumah Piala Dunia.
Belakangan proses penyidikan berkembang. Sembilan orang ditangkap. Mereka adalah Wakil Presiden FIFA Jeffrey Webb dan Eugenio Figueredo, bekas Wakil Presiden FIFA Jack Warner, Anggota Komite Eksekutif FIFA Eduardo Li, serta bekas Anggota Komite Eksekutif FIFA Nicolas Leoz.
Kemudian menyusul Anggota Komite Organisasi FIFA Jose Maria Marin, Development Officer FIFA Julio Rocha, Atase Presiden Concacaf Costas Takkas, serta Anggota Komite Eksekutif Conmebol Rafael Esquivel.
Blatter mengatakan kasus ini menyulitkan sepak bola, fan, dan FIFA sebagai organisasi. Banyak pihak yang merasa kecewa. Dampak yang besar akan datang pada cara publik melihat FIFA. "Tapi kami menyambut tindakan dan investigasi oleh otoritas AS dan Swiss," kata Blatter.
FIFA, kata Blatter, percaya upaya hukum aparat akan membantu memperkuat langkah-langkah yang diambil FIFA untuk membasmi setiap kesalahan dalam sepak bola. Apalagi, Blatter mengklaim, dasar dari pengusutan kasus ini adalah laporan FIFA ke Swiss akhir tahun lalu.
"Akan ada banyak orang yang frustrasi dengan langkah perubahan. Saya ingin menekankan tindakan yang kami diambil dan akan terus berlanjut," katanya,
"Kami ingin mendapatkan kembali kepercayaan dan memastikan sepak bola di seluruh dunia bebas dari kesalahan."
FIFA | TRI SUHARMAN