TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi menyatakan persoalan pengaturan skor sepak bola yang terjadi di kompetisi Liga Indonesia harus diselesaikan. Ia meminta kepada masyarakat agar ikut mengawasi jalannya kompetisi dan perkembangan sepak bola nasional.

Menurut Edy, mestinya sejak awal isu pengaturan pertandingan diusut. Meski demikian, Gubernur Sumatera Utara itu mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola bentukan kepolisian. "Begitu sulit (mengungkap kasus pengaturan pertandingan) dan baru sekarang terlaksana," kata dia di Jakarta, Kamis, 3 Januari 2019.

Satgas Antimafia Bola sudah menetapkan empat tersangka dalam kasus pengaturan pertandingan di kompetisi Liga 3 Indonesia. Dua tersangka merupakan anggota PSSI, yakni anggota Komite Eksekutif (Exco) Johar Lin Eng dan anggota Komisi Disiplin Dwi Irianto. Sementara dua lainnya ialah Priyanto dan Anik Yuni Artikasari.

Edy mendukung penuh proses hukum yang sedang dilakukan Satgas. Ke depan, ia ingin kompetisi di Liga Indonesia bisa berjalan bersih. Tidak hanya itu, dengan terlibatnya dua anggota PSSI di kasus pengaturan pertandingan ia berharap federasi sepak bola Indonesia bisa menjadi bersih. "(Saya ingin) Tidak ada lagi pengaturan skor," ucapnya.

Sebelumnya, Komite Eksekutif PSSI menggelar pertemuan di Jakarta pada Kamis sore, 3 Januari 2019. Dalam pertemuan itu dibahas tentang persiapan kongres tahunan yang akan digelar pada 20 Januari dan persoalan pengaturan pertandingan yang melibatkan pengurus PSSI. "Kami juga membahas soal event sepak bola di 2019," kata Edy.

ADITYA BUDIMAN