TEMPO.CO, Kuta - Pemain Bali United Sylvano Dominique Comvalius berkomentar pendek tapi cukup emosional saat ditanya soal Bhayangkara FC yang mendadak diuntungkan setelah Komisi Disiplin PSSI sehingga menjadi juara Liga 1.
"Saya pikir benar-benar tidak adil. Ini pendapat saya, ada yang tidak setuju, terserah," katanya seusai menjalani latihan di lapangan Tri Sakti, Kuta, Kamis, 9 November 2017.
Seperti diketahui, Bhayangkara FC awalnya bermain imbang 1-1 melawan Mitra Kukar pada 3 November. Namun, Komisi Disiplin PSSI lewat surat tanggal 5 November 2017, memutuskan pertandingan itu demenangi Bhayangkara FC 3-0 karena Mitra Kukar menurunkan pemain yang dihukum di laga itu.
Hasil itu membuat Bhayangkara naik ke puncak klasemen menyalip Bali United. Ditambah kemenangan atas Madura FC di laga terakhirnya, kini tim asal Bekasi itu unggul 3 poin dari Bali United. Kecuali Mitra Kukar mengajukan banding dan diterima, Bhayangkara FC dipastikan akan juara.
Pemain Bali United, Stefano Lilipaly, tak menampik situasi yang mendadak merugikan Bali United saat ini bisa saja memancing kemarahan siapa pun. "Saya tidak ingin banyak bicara tentang PSSI, saya tidak peduli, karena tidak pernah berubah," ujarnya.
Bagi Lilipaly sikap protes harus ditunjukkan terkait hal tersebut. "Mereka melakukan apa yang mereka inginkan. Kalau protes mungkin apa yang akan mereka lakukan sekarang akan menunggu sampai mungkin kami menang," ujarnya.
Bali United saat ini berada di peringkat ke-2 dengan 65 poin, menyisakan satu pertandingan menghadapi Persegres Gresik. Adapun Bhayangkara FC telah mengumpulkan 68 poin, menyisakan satu pertandingan melawan Persija Jakarta.
Menurut Lilipaly bukan hal yang tidak mungkin laga tersebut dimenangkan oleh Persija. Ia pernah memperkuat Persija pada 2014, ia memahami cara bermain skuad berjulukan Macan Kemayoran itu. "Mereka bermain sangat bagus. Jika mereka bermain normal Persija memenangkan pertandingan, itu pasti," kata pemain Bali United ini.
