TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal versus Manchester United dalam laga lanjutan Liga Inggris, Sabtu malam, 2 Desember 2017, akan menjadi panggung ujian bagi Romelu Lukaku. Pemain Belgia itu kini tengah mengalami masa paceklik gol.
Hingga pekan ke-14, torehan gol Lukaku terhenti di angka delapan. Sebenarnya, untuk seorang striker, delapan gol dalam 14 laga sudah masuk kategori tajam.
Namun logika itu tak pantas disandang Lukaku. Delapan gol saja tak cukup untuk penyerang seharga Rp 1,2 triliun itu. Wajar jika manajemen Manchester United dan fan berharap Lukaku lebih rajin bikin gol; minimal satu gol dalam setiap pertandingan.
Awalnya, manajemen dan fan Setan Merah berpikir keran gol Lukaku bakal mengalir deras pada musim ini. Buktinya, Lukaku bisa membuat tujuh gol dalam tujuh laga awal Liga Primer Inggris musim 2017/2018. Tapi, seusai laga pekan kedelapan, pemain 24 tahun berkebangsaan Belgia itu mulai seret gol. Terakhir ia mencetak gol saat MU mengalahkan Newcastle United 4-1 pada 19 November lalu.
Sebenarnya Manajer Manchester United Jose Mourinho tak terlalu mempersoalkan masalah Lukaku. Bagi pelatih 54 tahun berkebangsaan Portugal itu, Lukaku masih tampil maksimal. Di mata Mourinho, Lukaku mampu tampil prima dan ngotot sejak menit pertama hingga terakhir setiap kali dimainkan dalam satu laga. Wajar jika Mourinho menjadikan Lukaku sebagai panutan untuk pemain lain.
Tapi itu tidak bagi fan dan pengamat sepak bola Inggris. Menurut mereka, patokan prestasi seorang striker hanya satu: jumlah gol. Faktanya, Lukaku yang sebelumnya sempat memimpin tabel pencetak gol terbanyak kini sudah disalip striker lain.
Setidaknya kini Lukaku berada di baris ketiga bersama Alvaro Morata dari Chelsea dan Gabriel Jesus asal Manchester City. Sedangkan posisi puncak pada tabel pemain paling subur saat ini diisi penyerang Liverpool asal Mesir, Mohamed Salah, dengan 12 gol.
Sorotan fan dan pengamat akan semakin tajam ke arah Lukaku besok malam ketika MU bertandang ke Stadion Emirates, kandang Arsenal. Tim berjulukan Meriam London itu sedang di atas angin setelah menghancurkan Huddersfield Town dengan skor mencolok 5-0.
"Gol dari Lukaku sungguh dibutuhkan MU dalam laga-laga besar seperti melawan Arsenal. Sebab, itulah tugas dia setelah dibeli mahal dari Everton," kata mantan bek MU, Gary Neville.
Menurut Neville, saat ini adalah kondisi paling kritis dari seorang Lukaku. Mau-tak mau, Lukaku harus segera mencetak gol, bukan sekadar untuk MU, tapi juga untuk kariernya.
Mantan bek MU lain, Rio Ferdinand, curiga tumpulnya Lukaku karena faktor mental sang pemain. Ferdinand khawatir kembalinya Zlatan Ibrahimovic seusai cedera tujuh bulan memecah konsentrasi Lukaku. Lukaku seperti takut kalah bersaing dengan Ibra di posisi ujung tombak Setan Merah.
"Secara mental pasti Lukaku tertekan. Nama Ibra sungguh besar dan tak mudah bersaing dengannya merebutkan posisi striker. Tapi Lukaku harus terbiasa dengan tekanan ini karena ia kini bermain di klub besar yang punya banyak persaingan. Saya yakin Lukaku bisa lalui ini," ucap Ferdinand.
Pertandingan Arsenal vs Manchester United akan berlangsung Ahad dinihari, mulai pukul 00.30 WIB, dan akan disiarkan RCTI.
SKY SPORTS | BT SPORT