TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City akan berusaha menorehkan sejarah berikutnya saat menjamu Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris, Ahad dinihari nanti WIB. Mereka akan menyempurnakan rekor yang sudah mereka torehkan pada Kamis dinihari lalu.
Kemenangan mereka atas Swansea dengan skor 4-0 membuat mereka menjadi klub pertama yang mencetak kemenangan 15 kali berturut-turut di Liga Primer, yang bergulir sejak 1992.
Sebelumnya, julukan tim terhebat dipegang Arsenal. Pada 2002, Arsenal mencetak 14 kemenangan tanpa jeda. Rekor yang membuat bangga siapa saja yang ada di klub itu.
"Tentu saja ini bersejarah," kata Eliaquim Mangala, bek Manchester City. "Kini kami punya tujuan yang sama, memenangi lagi pertandingan pada Sabtu ini. Kami akan berusaha untuk mengulangi kemenangan."
Namun kali ini, meski bermain di kandang sendiri, yakni di Etihad Stadium, lawannya bukan lagi Swansea, yang terancam degradasi, melainkan Tottenham Hotspur yang baru saja memenangi laga melawan Brighton and Hove Albion, dengan skor 2-0.
Penampilan Spurs, julukan klub itu, sekarang memang tak sehebat pada musim lalu. Kini, pasukan Mauricio Pochettino berada pada peringkat keempat di bawah Chelsea dan berjarak 18 poin dengan City yang jadi pemuncak klasemen.
Toh begitu, tetap saja mereka tak bisa dianggap enteng. Apalagi salah satu bintang mereka, yakni Harry Kane, 24 tahun, kini kembali bersinar.
Dalam lima laga terakhir, dia telah mencetak empat gol. Koleksi golnya kini berada di angka 12 atau hanya kalah oleh Mohammad Salah, pemain Liverpool yang unggul satu gol.
Kehadiran Kane tentu jadi perhatian. Namun, Mangala, yang dipastikan akan berhadapan langsung di lapangan dengan kapten tim nasional Inggris itu, punya pendapat lain.
"Dia merupakan striker yang bagus. Tapi, Tottenham bukan hanya Harry Kane," katanya. "Mereka memiliki pemain dengan kualitas yang bagus dan merata. Mereka adalah tim yang bagus dengan pemain-pemain muda. Kami harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya."
Memang harusnya begitu. Dalam sejarah pertemuannya dengan Pep Guardiola, manajer Spurs Mauricio Pochettino masih unggul. Mereka bertemu dua kali. Dalam satu pertemuan Spurs menang, dan pertemuan lain berakhir imbang.
Sebelumnya, mereka juga pernah bertemu di Liga Spanyol saat Pochettino menangani Espanyol. Meski Pep lebih unggul, perlawanan pelatih asal Argentina itu kerap merepotkannya.
Menyambut pertarungan ini, Pochettino menabuh genderang perang. "Kami datang ke Manchester untuk memenangi pertarungan ini," katanya. "Bagaimana pun Manchester City merupakan klub terbaik, tidak saja di Inggris tapi juga di Eropa."
Bukan lawan mudah bagi City. Pep pun mengakui hal itu. Pada musim lalu, dia memuji setinggi langit penampilan Spurs yang finis di posisi runner up. Menurut dia, kehebatan itu tak lepas karena kemampuan Pochettino.
"Dia yang membuat Spurs seperti itu," katanya kala itu. "Pertandingan melawan mereka kali ini akan menjadi laga yang berat buat kami."
Laga yang benar-benar akan menarik, tentu saja. Bekas pelatih Tottenham Hotspur, Harry Redknapp, menyebut pertandingan ini akan menjadi tes yang sesungguhnya bagi Manchester City.
"Kalau Spurs bermain bagus akan menjadi tes yang sesungguhnya bagi City. Tapi kalau mereka kalah, City makin dekat menuju gelar juara," katanya.
DAILYMAIL|MEN|GUARDIAN | IRFAN BUDIMAN