TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana mengirimkan 30 pemain muda Indonesia ke Italia untuk berlatih. Rencana ini terinspirasi dari kesuksesan generasi Primavera 1993-1994 dan 1994-1995 yang dinilai cukup berhasil mengembangkan potensi pemain tim nasional Indonesia.
"Ini sedang kami rencanakan. Pemain di usia 15 tahun yang kami siapkan, yang kami rencanakan nanti mereka berlatih di luar Indonesia," kata Ketua PSSI Edy Rahmayadi, saat ditemui seusai Kongres PSSI di International Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang, Sabtu, 13 Januari 2018.
Program ini merupakan bagian dari program ambisius PSSI untuk mengembangkan pemain muda. Dalam kongres itu, PSSI menargetkan kejayaan sepak bola Indonesia pada 2045. Untuk menuju ke sana, sejumlah capaian prestasi ditargetkan dapat tercapai pada 2024-2034.
Para pemain usia muda menjadi target PSSI untuk dikembangkan. "Kita kejar ke sana. Mudah-mudahan dengan begitu banyaknya talenta anak-anak kita ini terjawab," ujar Edy.
Meski begitu, Edy mengatakan, rencana ini masih harus dibahas kembali bersama dengan Komite Eksekutif PSSI.
Sedangkan Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan wacana ini masih dikaji konsepnya. Pasalnya, perencanaannya harus dibuat secara benar untuk memastikan para pemain bisa bertahan hingga target PSSI di 2024. "Pengkajian butuh waktu tiga sampai empat bulan," kata Tisha.
Proyek ini pernah dilakukan PSSI. Pada 1980-an, sempat muncul program Binatama yang mengirimkan pemain lokal ke Brasil untuk berlatih. Pada 1990-an muncul program Primavera, yang menelurkan pemain seperti Kurniawan Dwi Yulianto dan Bima Sakti.
Terakhir, program pengembangan timnas Indonesia semacam ini muncul pada 2008 dengan nama Sociedad Anonima Deportiva (SAD Indonesia). Puluhan pemain U-16 dikirim ke Uruguay untuk mengikuti kompetisi lokal di sana.
EGI ADYATAMA