TEMPO.CO, Jakarta - Pendapatan tiket selama pertandingan Piala Presiden 2018 menembus lebih dari Rp 20 miliar. Penjualan terbesar terjadi pada final antara Persija Jakarta dan Bali United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.
Berdasarkan laporan dari Ketua Steering Committe (SC) Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, penjualan tiket pada pertandingan puncak ini lebih dari Rp 6 miliar. Tiket yang dicetak pada final ini ludes terjual baik secara online maupun offline.
"Piala Presiden adalah turnamen yang tidak menggunakan uang negara. Saat ini juga kami laporan kepada Bapak Presiden Joko Widodo bahwa untuk tahun depan sudah banyak yang siap menjadi sponsor. Otomatis hadiahnya lebih besar dari saat ini," katanya. Presiden Joko Widodo hadir menyaksikan partai final.
Pada Piala Presiden 2018, tim juara berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp 3,3 miliar, posisi kedua mendapatkan Rp 2,2 miliar, dan posisi tiga Rp 1,1 miliar. Sriwijaya FC berhak berada di posisi tiga setelah menang 4-0 atas PSMS Medan.
Selain melaporkan pendapatan penjualan tiket selama 31 hari pelaksanaan Piala Presiden, pria yang akrab dipanggil Ara ini melaporkan total jumlah penonton. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan, lebih dari 423 ribu penonton hadir di stadion. "Rata-rata total penonton 19.232 orang di setiap pertandingan," kata Ara menambahkan.
Pria yang juga seorang politikus itu menjelaskan, Piala Presiden 2018 ditekankan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat. Pada pertandingan final ini bahkan mampu memecahkan rekor jumlah pedagang kali lima (PKL) yang terlibat.
Jumlah PKL di sekitar kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, saat final Piala Presiden, mencapai 1.063 orang. Sedangkan jumlah asongan mencapai 335 orang. Mereka tersebar di beberapa titik di stadion terbesar di Indonesia itu.
"Sejak awal kami mencanangkan bahwa Piala Presiden akan transparan, fairplay, dan menjadi hiburan bagi masyarakat," kata Maruarar.