TEMPO.CO, Jakarta - Unggul 16 poin di puncak klasemen Liga Primer, meraih trofi pertama di Inggris, dan beroleh dua kemenangan beruntun 3-0 melawan Arsenal di London, Pep Guardiola masih belum bahagia. “Kami perlu mengembangkan diri,” kata Manajer Manchester City itu.
“Ketika kembali berlatih, kami akan menunjukkan kepada para pemain apa yang terjadi dalam sepuluh menit terakhir pada babak pertama melawan Arsenal dan 20 menit pertama babak kedua,” ujar Guardiola.
“Kami terlalu banyak kehilangan kontrol, kami tak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Jika hal itu terjadi di Liga Champions, kami akan tersingkir,” ucapnya.
Sebagian besar penonton meninggalkan Stadion Emirates, London, Kamis, 1 Maret 2018, dengan berpikir Manajer Arsenal Arsene Wenger lagi bermasalah.
Tapi Guardiola ingin membuat para pemainnya terus bersikap rendah hati sebelum pertandingan pada Minggu, 4 Maret 2018, melawan juara bertahan Chelsea di Stadion Emirates, Manchester.
Guardiola menginginkan para pemainnya terus gelisah untuk menyempurnakan permainannya meski Chelsea sekarang jauh berada di bawah City, yaitu berselisih 22 poin.
“Antonio Conte (Manajer Chelsea) sudah memberikan banyak buat sepak bola Inggris. Jika ia pergi, ia akan dilupakan,” tutur Guardiola.
“Mungkin masyarakat tidak menyadari apa yang dilakukannya musim lalu. Ia memperkenalkan cara lain untuk menyerang dengan lima (pemain) di belakang. Banyak tim, termasuk Arsenal, berusaha keras meniru cara itu.”
“Secara taktik, Conte adalah master. Ia melakukannya dengan bagus sekali bersama tim nasional (Italia) dam ketika ia berada di Turin (Juventus). Lalu, ia datang ke Inggris dan menerapkan cara tersebut dalam musim pertamanya (di Chelsea),” kata Guardiola.
Jika Conte, Wenger, dan manajer tim lain kesulitan mengimbangi standar pemainan City sekarang, Guardiola tahu bagaimana perasaan mereka.
“Musim lalu, saya mengalami tekanan. Orang-orang bilang, ‘Apa yang dilakukan pria itu? Ia datang untuk bermain dengan keyakinan seperti itu?’ Itu sedang terjadi kepada Arsenal sekarang, tapi sudah terjadi buat saya.”
Pep Guardiola juga tidak bisa mengerti kalau ada manajer tim yang mengkritik manajer lain. “Sebab, kami sendirian. Kami merasa baik jika menang dan sendiri jika situasinya tidak bagus. Itu normal. Itu sepak bola.”
GUARDIAN | SOCCERNET