TEMPO.CO, Jakarta - Pep Guardiola telah mencapai pertandingannya yang ke-100 sebagai Manajer Manchester City. Bagaimana prestasinya sejauh ini? Berikut ini gambarannya.
1. Liga Primer Inggris:
Meraih posisi ketiga pada musim pertamanya, 2016-2017, di Manchester City adalah prestasi terburuk Guardiola sebagai manajer. Saat itu banyak orang bilang gaya kepelatihan dan pandangannya tentang permainan sepak bola tidak akan membawanya sukses di Inggris.
Namun tokoh sepak bola yang lahir dan tumbuh besar di Barcelona itu menolak pendekatan lain ketika melatih di Inggris. Saat ini ia mulai menuai hasil jerih payahnya pada musim keduanya di Manchester City.
Kini hanya musibah besar yang akan menggagalkan Guardiola meraih gelar juara Liga Primer Inggris yang pertama dalam kariernya. Manchester City hanya sekali kalah dan menang 18 kali beruntun. Mereka unggul 18 poin di puncak klasemen pada sembilan pertandingan terakhir musim ini.
2. Liga Champions:
Dalam sejarahnya, Manchester City gagal bersaing melawan tim-tim papan atas di Eropa. Perasaan rendah diri itu juga masih terbawa di tim asuhan Guardiola ketika menderita kekalahan 0-4 di kandang Barcelona. Itu salah satu kekalahan terburuknya sebagai manajer.
Guardiola kemudian mampu membawa City mengalahkan mantan klubnya itu pada pertemuan kedua di Stadion Etihad. Namun City disingkirkan AS Monaco pada 16 besar hanya karena kalah selisih gol dalam kedudukan agregat yang menarik, 6-6.
Pada musim 2017-2018, Guardiola memperbaiki penampilan City di Liga Champions. Mereka mengalahkan pemimpin Seri A Liga Italia, Napoli, di kandang dan tandang serta hampir pasti maju ke perempat final setelah menang 4-0 di kandang Basel.
3. Piala FA:
Kompetisi Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) merupakan noda kotor dalam 100 pertandingan pertama Guardiola di Manchester City. Mereka melawan Arsenal, tim yang sudah tak hebat lagi, pada semifinal musim lalu, tapi kalah dalam perpanjangan waktu.
Musim ini, penampilan City malah lebih mengenaskan. Tersingkir sebelum semifinal karena secara mengejutkan kalah dari tim Liga Satu, Wigan Athletic.
4. Piala Liga Inggris:
Guardiola memadukan pemain muda dan pemain lapis kedua dalam musim pertamanya di kejuaraan piala ini. Mereka dikalahkan Manchester United pada babak keempat.
Dia menyusun tim Manchester City lebih serius pada musim ini. Meski harus mengalahkan Wolves dan Leicester City dengan adu penalti, pada babak final mereka secara meyakinkan mengalahkan Arsenal 3-0. Inilah trofi juara yang pertama buat Guardiola di Inggris.
ESPN | METRO