TEMPO.CO, Jakarta - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, membantah isu penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di kompetisi Liga Champions dan Liga Eropa musim ini. Menurut dia, masih ada sedikit kerancuan soal penggunaan VAR tersebut.
Ceferin mengaku heran dengan isu penggunaan VAR di Liga Champions dan Liga Eropa. Dia menganggap masih ada beberapa hal yang harus diperjelas sebelum VAR diberlakukan di kedua kompetisi tersebut.
Meskipun demikian, dia tak menutup kemungkinan VAR akan diberlakukan di musim-musim berikutnya. Dia pun mengaku telah berbicara dengan Ketua Komite Perwasitan UEFA soal ini.
"Saya tak tahu dari mana isu itu datang, tetapi kami secara institusi belum membicarakan hal itu," ujarnya. "Saya masih belum yakin dengan VAR karena masih ada beberapa hal yang belum jelas."
"Misalnya siapa yang memutuskan untuk melihat rekaman ulang? Wasit yang mengawasi video atau wasit utama di lapangan? Banyak orang tak mengerti itu, bahkan tak juga kalian para jurnalis."
"Tetapi kami tahu bahwa suatu saat VAR akan dibutuhkan. Saya telah berbicara dengan Roberto Rosetti (Kepala Komite Perwasitan UEFA) bahwa kami akan menggunakannya ketika kami siap," lanjutnya.
Penggunaan VAR memang masih mengundang sejumlah pro dan kontra. Teknologi itu sebenarnya dianggap sukses diterapkan pada Piala Dunia 2018. Di Eropa, Liga Spanyol, telah menggunakan teknologi tersebut sementara Liga Inggris memutuskan untuk menunda penggunaannya hingga musim 2019-2020.
Liga Champions dan Liga Eropa sendiri akan kembali bergulir pada September mendatang. Musim lalu, AS Roma dan Bayern Munchen merasa banyak dirugikan keputusan wasit pada babak semifinal. Mereka pun sempat mendesak UEFA untuk menerapkan VAR di kompetisi Liga Champions.
MARCA