TEMPO.CO, Bekasi - Bhayangkara FC meminta kepastian berapa lama penghentian sementara kompetisi Liga 1. Penghentian ini buntut dari insiden pengeroyokan suporter Persija Haringga Sirila diduga oleh pendukung Persib Bandung di sekitar Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Baca juga: Selain Penghentikan Liga 1, Ini 5 Putusan PSSI Lainnya
"Sikap kami tegas, menerima dan menghormati (penghentian kompetisi) sebagai keputusan hari berkabung nasional," kata manajer Bhayangkara FC, Ajun Komisaris Besar Sumardji kepada Tempo, Rabu, 26 September 2018.
Namun, ia meminta ketegasan perihal waktu penghentian kompetisi tersebut. Sebabnya, jika tak ada kepastian klub bakal merugi karena terikat kontrak dengan sponsor. Adapun dana dari sponsor ini untuk menggaji pemain.
"Pemberian sanksi harus pasti, kami minta maksimal sampai pekan 25," kata dia.
Menurut dia, kesempatan istirahat sementara ini harus dijadikan momentum untuk mengevaluasi pertandingan pekan 23 yang berakibat penganiayaan sampai meninggalnya Haringga Sirila.
"Momentum ini harus diambil untuk memberikan sanksi yang tegas berani dan ada efek jera," kata dia.
Pemberian sanksi yang berat sangat dinantikan, misalnya sanksinya pertandingan harus dilaksanakan di luar Pulau Jawa selama satu atau dua musim, katanya.
"Sanksi hukuman uang denda tidak ada jeranya, sanksi usiran dalam jangka lama bisa memberi efek jera kepada klub dan suporter," kata dia.
PSSI menghentikan sementara kompetisi Liga 1, namun belum diputuskan batas waktunya. PSSI saat ini sedang melakukan investigasi kejadian yang menyebabkan tewasnya Haringga Sirila.
Adi Warsono