TEMPO.CO, Jakarta - Bobotoh atau suporter Persib Bandung menilai sanksi yang diberikan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tidak adil dan terkesan tebang pilih. Penilaian itu antara lain disampaikan Ketua Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber), Asep Abdul.
Ia menilai Komdis PSSI hanya "garang" dalam memberikan sanksi kepada Persib, padahal terdapat banyak kasus kekerasan suporter yang sanksinya lebih ringan. Bahkan, ada beberapa kasus yang tidak mendapatkan sanksi. "Kalau (sanksi untuk Persib sekarang) seperti ini, kenapa kejadian sebelumnya (klub lain) tidak mendapatkan sanksi seperti ini," kata Asep di Bandung, Rabu, 3 Oktober 2018. "Sanksi ini terlalu berat dan tidak adil. Ini bukan efek jera."
Baca: Liga 1 Pekan Ke-24 Dimulai 5 Oktober, Simak Jadwal Lengkapnya
Terkait kematian suporter Persija, Haringga Sirila, yang terjadi sebelum laga Persib vs Persija pada 23 September lalu, Persib mendapatkan hukuman berat. Untuk sisa musim ini, mereka diharuskan menggelar laga kandang di Kalimantan tanpa penonton. Untuk separuh musim kompetisi 2019, Persib juga harus menjalani laga kandangnya di Bandung tanpa dihadiri suporter.
Pentolan Flowers City Casual (FCC), Rizky Maulana, menyebut sanksi itu tak bisa diterima. "Sanksi pemindahan pertandingan kandang dan sanksi tanpa penonton hingga akhir musim adalah sesuatu yang zalim dan sangat tidak adil bagi Persib dan Bobotoh pada umumnya," ujar dia di Bandung, Rabu.
Baca: Persib Dihukum Berat Komdis PSSI, Menpora: Jadi Regulasi Tetap
Menurutnya, sanksi yang diberikan untuk Persib, khususnya pemindahan laga kandang dan larangan ditonton suporter, bukan hal yang tepat. Sebab, hal seperti itu dipandang tidak membuat efek jera. "Sanksi seperti ini hanya pengulangan sanksi yang sama di masa lalu yang terbukti sama sekali tidak mengurangi tindak kekerasan atas nama rivalitas," ujar Rizky.
Seharusnya, kata dia, pihak-pihak terkait merancang regulasi yang lebih ketat agar suporter bisa tertib, baik di dalam maupun luar stadion. PSSI jangan berkutat hanya pada pemberian sanksi. "Yang harus disegerakan itu bukanlah memberikan sanksi, tapi merancang regulasi agar suporter sepak bola tertib, termasuk bagaimana seharusnya pihak keamanan melakukan tugasnya di stadion," kata Rizky.
Persib selanjutnya akan mulai menjalani laga kandang pertamanya setelah mendapat hukuman dengan menjamu Madura United pada 9 Oktober.