TEMPO.CO, Jakarta - Riyad Mahrez tampil trengginas dalam beberapa laga terakhir Manchester City. Eks penyerang Leicester City itu pun diprediksi akan merempotkan lini belakang Manchester United atau MU pada laga akhir pekan ini.
Mahrez memang mengalami awal yang buruk bersama Manchester City sejak diboyong dari Leicester Juli lalu. Butuh dua bulan untuk dia mencetak gol perdananya bagi The Citizens.
Meskipun demikian, Manajer Pep Guardiola, sempat menyatakan optimismenya kepada pemain kelahiran Prancis berkewarganegaraan Aljazair itu. Dia yakin Mahrez akan kembali ke performa terbaiknya seperti saat membela Leicester.
"Riyad akan kembali ke performa yang sama seperti saat dia bersama Leicester," ujar Guardiola saat Mahrez mencetak dua gol ke gawang Cardiff City, September lalu.
Kesempatan bagi Mahrez akhirnya tiba. Dengan cederanya Kevin de Bruyne dan padatnya jadwal Manchester City membuat Guardiola tak memiliki pilihan selain mencoba pemain terbaik Liga Inggris musim 2015-2016 tersebut.
Dalam tiga dari empat laga terakhir Manchester City, Mahrez selalu bermain penuh. Hanya pada laga melawan Southampton akhir pekan lalu saja Guardiola menyimpannya. Itu pun bukan tanpa alasan. Guardiola membutuhkan Mahrez untuk menghadapi Shakhtar Donetsk di Liga Champions.
Hasilnya, dia berhasil mencetak 2 gol dari 3 laga di Liga Inggris, termasuk satu gol kemenangan Manchester City atas Tottenham Hotspur. Saat Manchester City menghajar Shakhtar 6-0, Mahrez kembali tampil gemilang dengan satu gol dan dua assist.
Jika ditarik lebih jauh, dalam dua bulan terakhir Mahrez tercatat sebagai pemain Manchester City paling produktif dengan mencatatkan 6 gol di semua kompetisi. Dia mengalahkan Sergio Aguero yang dalam dua bulan terakhir hanya menyarangkan 4 gol.
Belum lagi tiga assist yang Mahrez ciptakan, membuat dia disebut sebagai pemain terbaik Manchester City dalam dua bulan ini.
Kehadiran Mahrez juga membuat sisi kanan lini serang Manchester City menjadi semakin menakutkan. Jika Raheem Sterling dijaga ketat lawan, maka Mahrez bisa muncul sebagai penggedor pertahanan lawan.
Tak heran jika kemudian Mahrez dianggap akan menjadi ancaman besar bagi MU pada laga Ahad malam mendatang. Kemampuannya mengiris lini pertahanan lawan dari sisi sayap akan sangat berbahaya bagi MU.
Apalagi bek kiri Luke Shaw dianggap sebagai salah satu titik lemah lini pertahanan MU karena kerap telat mundur ke belakang setelah membantu serangan. Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi Mourinho agar Mahrez tidak merajalela mengacak-acak pertahanan MU.
Satu hal yang mungkin sedikit bisa menghibur bagi suporter MU adalah rekornya yang tak terlalu baik. Dia tercatat telah tujuh kali menghadapi MU dengan tak sekalipun mencetak gol ke gawang David de Gea. Bahkan, dia tak pernah sekalipun membawa Leicester City menang atas Setan Merah dengan rekor tiga kali imbang dan empat kekalahan.
Bisa jadi rekor itu akan bertahan atau justru Riyad Mahrez membuktikan bahwa dirinnya bisa menjadi momok yang menakutkan bagi MU. Semuanya akan terjawab pada laga Manchester City vs MU pada Ahad malam pukul 23.30 WIB yang akan disiarkan langsung oleh RCTI dan beIN Sports 1.
SKY SPORTS|TRANSFERMARKT