Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piala AFF 2018: Evolusi Timnas Indonesia dan Inovasi

image-gnews
Pelatih Indonesia Bima Sakti (kedua kiri) memberikan instruksi pada pemain timnas Indonesia saat latihan menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Timor Leste, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, 12 November 2018. Untuk menjamu Timor Leste, Bima Sakti mempersiapkan strategi baru untuk skuadnya setelah kalah 1-0 dari Singapura dalam laga Grup B Piala AFF. ANTARA
Pelatih Indonesia Bima Sakti (kedua kiri) memberikan instruksi pada pemain timnas Indonesia saat latihan menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Timor Leste, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, 12 November 2018. Untuk menjamu Timor Leste, Bima Sakti mempersiapkan strategi baru untuk skuadnya setelah kalah 1-0 dari Singapura dalam laga Grup B Piala AFF. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalah 0-1 melawan tuan rumah Singapura pada pertandingan pertama fase Grup B Piala AFF Suzuki 2018, tim nasional sepak bola Indonesia senior belum memberikan harapan baru pada kiprahnya di ajang internasional.

Baca: Piala AFF: Lawan Timor Leste, Timnas Jangan Terpancing Emosi

Harapan itu sempat tumbuh setelah melihat penampilan tim Indonesia U-23 yang lumayan ketika tampil di ajang Asian Games 2018 dan hanya kalah melalui adu penalti dari Uni Emirat Arab pada babak 16 besar.

Bima Sakti yang menjadi pelatih kepala tim Indonesia di Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) 2018 ini adalah asisten dari pelatih kepala Luis Milla asal Spanyol di tim nasional untuk Asian Games 2018.

Ketika Milla batal memperpanjang kontraknya dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai pelatih untuk Piala AFF 2018, Bima mengatakan ia selalu berkomunikasi dengan mantan pemain Barcelona dan Real Madrid untuk mempersiapkan skuadnya menghadapi Piala AFF.

Sebagian besar pemain yang membela tim di Asian Games 2018 menjadi tulang punggung dari tim untuk Piala AFF 2018 ini.

Tapi, ketika bermain di Stadion Nasional Singapura, 9 November 2018, tim nasional seperti kehilangan sentuhan permainan yang menarik, mengalir melalui umpan-umpan, dan variatif yang diperagakan di Asian Games 2018.

Tim nasional untuk Piala AFF 218 tampil monoton pada laga perdana itu dan hanya menciptakan segelintir peluang mencetak gol. Gebrakan pemain dari sayap yang memukau di Asian Games 2018 kali ini berhasil “dimatikan” para pemain Singapura.

Beruntung di bawah mistar, kiper Andritany Ardhiyasa bermain gemilang. Kalau tidak, pasukan lokal Singapura asuhan pelatih Fandi Ahmad bisa menang lebih dari 1-0. 

Di situs pssi.org, Bima Sakti menyatakan bertanggung jawab atas semua kejadian di lapangan. “Jadi pekerjaan rumah buat saya, bagaimana membangkitkan mental pemain.”

"Pertandingan pertama biasanya tekanan sangat berat dan harus siap mental. Pemain yang bermain baik biasanya mereka yang bisa menyiapkan mentalnya dengan baik juga. Ini tanggung jawab saya," kata Bima.

Buat Bima, faktor mental cukup penting. Ia ingin pemainnya bisa mengontrol emosinya. "Pemain harus fokus pada pertandingan dan selalu waspada selama pertandingan.”

“Saya rasa Singapura memiliki organisasi permainan yang baik untuk pertahanan. Selain itu, juga transisi setelah bertahan ke menyerang bagus. Selanjutnya kami harus bekerja lebih keras dan menang melawan Timor Leste," kata Bima.

Waktu pergelaran dari Asia Games 2018 ke Piala AFF relatif singkat, Agustus-November. Sebagian besar pemainnya masih sama. Tapi, kepastian apakah Milla terus atau tidak menangani tim mungkin bisa mengganggu persiapan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada akhirnya, pada saat-saat mepet, dipastikan kerja sama PSSI dengan Milla batal berlanjut dan Bima ditunjuk menyiapkan tim.

Bandingkan dengan Singapura yang menyiapkan timnya cukup lama, antara lain sempat mengadakan pemusatan latihan di Jepang, dan keputusan untuk memprioritaskan para pemain mudanya.   

Kalah pada laga perdana memang sama sekali bukan pembenaran bahwa Indonesia akan gagal memenangi Piala AFF untuk pertama kalinya tahun ini. Meski di Grup B ada tim yang selalu menjadi momok buat Indonesia, yaitu Thailand sebagai juara bertahan.

Di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, nanti malam, Selasa 13 Agustus 2018, juga ada peluang buat anak-anak asuhan Bima Sakti untuk menang besar melawan Timor Leste.

Tapi, dari segi perkembangan kualitas dan persiapan,  pengelolaan sepak bola Indonesia ini seperti jalan di tempat, setelah puluhan tahun.

Mengelola sepak bola memang tidak mudah. Selain itu, tim-tim dari kawasan Asia Tenggara -termasuk Thailand yang sering dominan di kawasannya- juga belum bisa memecahkan tembok penghalang untuk mencuat di kawasan lebih tinggi. Pada Piala Asia U-19 lalu, misalnya, tim Indonesia dan Thailand terhenti sebelum semifinal.  

Bahkan, Inggris sebelum berprestasi lumayan mencapai semifinal Piala Dunia 2018, butuh belasan tahun untuk bangkit kembali melalui sukses tim-tim juniornya.

Namun, apa yang ditampilkan Singapura –yang sudah pernah memenangi Piala AFF- dan Thailand dengan rentang dominasinya yang lama di Asia Tenggara mestinya bisa menjadi pijakan PSSI untuk melakukan kerja lebih baik dan inovatif. Jadi, peristiwa seperti pemilihan Bima sebagai pelatih kepala di tengah mepetnya waktu tak akan terjadi lagi.

Dari segi kualitas permainan dan persiapan, belum ada lonjakan berarti di persepakbolaan Indonesia.

Padahal di luar sana, sepak bola terus berkembang. Ini seperti kata mantan manajer AC Milan, Arrigo Sacchi, yang dikutip penulis Miguel Delaney di koran Independent, saat mengulas perubahan sepak bola yang dibawa Pep Guardiola sejak ditunjuk menjadi manajer Barcelona 2008.

“Dalam 50 tahun terakhir, olahraga (sepak bola) ini secara konstan mengalami evolusi dari Ajax ke Belanda, Milan ke Guardiola dengan Barcelonanya,” kata Sacchi, pelatih legendaris dari Italia.

Baca: Piala AFF Hari Ini: Prediksi Timnas Indonesia Vs Timor Leste

“Tanpa evolusi, olahraga ini akan mati. Tanpa mengambil risiko, ada tetap berada dalam masa lalu. Inovasi membuat anda berubah setiap tahun,” Sacchi melanjutkan. Timnas Indonesia di Piala AFF dari masa ke masa mestinya juga bisa menunjukkan perubahan yang kian positif.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

2 jam lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

Ronny Pangemanan menilai kombinasi pemain muda lokal dan naturalisasi di bawah arahan Shin Tae-yong melahirkan Timnas Indonesia yang bagus.


Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

10 jam lalu

Ekspresi dari penjaga gawang Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Sutaryadi usai menepis penalti dari pesepak bola Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Indonesia memastikan lolos semifinal usai menang adu penalti dengan skor akhir 11-10, dimana sebelumnya kedua tim bermain imbang 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

Aksi joget-joget Ernando Ari pada laga perempat final Piala Asia U-23 dianggap sebagai ejekan terhadap Lee Kang Hee.


Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

10 jam lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kiri) menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia Quran Hours 2024 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Kegiatan membaca Al-Quran secara bersama-sama itu mengangkat tema Indonesia Bersatu Indonesia Bangkit. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ma'ruf Amin berharap permainan Timnas Indonesia U-23 terus konsisten setelah mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.


5 Fakta Timnas Indonesia Kalahkan Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23 2024

11 jam lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
5 Fakta Timnas Indonesia Kalahkan Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia cetak sejarah maju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah kalahkan Timnas Korea Selatan lewat adu penalti 11-10.


Pemain Timnas u-23 Indonesia Rafael Struick Patahkan Rekor Tanpa Kebobolan Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024

11 jam lalu

Selebrasi Rafael Struick setelah mencetak gol kedua dalam perempatfinal AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Cuplikan TVN
Pemain Timnas u-23 Indonesia Rafael Struick Patahkan Rekor Tanpa Kebobolan Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024

Rafael Struick mencetak dua gol saat pertandingan timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Rahasia Sukses Shin Tae-yong Bersama Timnas U-23 Indonesia dan Timnas Senior di Piala Asia

12 jam lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Rahasia Sukses Shin Tae-yong Bersama Timnas U-23 Indonesia dan Timnas Senior di Piala Asia

Pengamat sepak bola Yusuf Kurniawan menganalisis faktor apa saja yang menjadi kunci kesuksesan Shin Tae-yong bersama timnas U-23 Indonesia.


Syarat Timnas Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024, Peluang Kian Terbuka Usai Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024

13 jam lalu

Timnas Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan dalam perempatfinal AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Tim Humas PSSI
Syarat Timnas Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024, Peluang Kian Terbuka Usai Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024

Piala Asia U-23 2024 menjadi salah satu ajang kualifikasi untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade Paris 2024.


Analisis Permainan Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024: Tak Lebih Istimewa, Mental Jadi Kunci

13 jam lalu

Witan Sulaeman berhadapan dengan pemain timnas Korsel dalam perempatfinal AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Tim Humas PSSI
Analisis Permainan Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024: Tak Lebih Istimewa, Mental Jadi Kunci

Pengamat sepak bola Tanah Air Mohamad Kusnaeni menilai masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dari permainan timnas U-23 Indonesia.


Shin Tae-yong Yakin Timnas U-23 Indonesia Bisa Tembus Final Piala Asia U-23 2024 Usai Singkirkan Korea Selatan

15 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, saat konferensi pers menjelang laga melawan tuan rumah Qatar di Piala Asia U-23 2024. Kredit: Tim Media PSSI
Shin Tae-yong Yakin Timnas U-23 Indonesia Bisa Tembus Final Piala Asia U-23 2024 Usai Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong mengakui perasaannya berkecambuk setelah timnas U-23 Indonesia menyingkirkan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Shin Tae-yong: Saya Bilang ke Para Pemain untuk Percaya pada Saya

15 jam lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Shin Tae-yong: Saya Bilang ke Para Pemain untuk Percaya pada Saya

Di Piala Asia U-23 2024, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menetapkan target mencapai babak semifinal. Bagaimana cerita di balik kesuksesannya?