Nyatanya, duet Nurhidayat dan Bagas Adi sukses mengawal gawang Indonesia agar tetap suci dari gol di dua laga mereka diturunkan.
Sedangkan di lini serang, Marinus Wanewar muncul menunjukkan aspek kebintangannya. Ia mencetak dua gol ke gawang Kamboja untuk memastikan tiket semifinal bagi Indonesia dan tampil begitu dewasa kendati menjadi sasaran provokasi di laga semifinal kontra Vietnam.
Dari 22 pemain yang sudah diturunkan Indra sepanjang empat pertandingan di Piala AFF U-22, tiga nama selalu tampil 90 menit penuh di setiap laganya, yakni bek kanan Asnawi Mangkualam Bahar, gelandang pengatur serangan Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah dan sayap Osvaldo Ardiles Haay.
Luthfi menjadi bintang pencetak gol kemenangan di semifinal lewat eksekusi tendangan bebasnya, Asnawi tampil konsisten mengawal areanya sembari membantu serangan di setiap laga dan Osvaldo kerap menciptakan peluang meski kurang beruntung mencatatkan namanya di papan skor.
Firza Andika yang sempat memulai dari bangku cadangan di laga pertama berhasil menahbiskan diri menjadi pilihan utama Indra di posisi bek kiri. Gian Zola Nasrulloh Nugraha selalu menjadi pilihan utama di lini serang kedua Garuda Muda dan tampil kontributif dengan siapapun ia dipasangkan, baik itu Hanif Sjahbandi, Muhamad Rafi Syarahil maupun Sani Rizki Fauzi.
Sedangkan pemain termuda Indonesia di turnamen kali ini, Witan Sulaiman, membuktikan bahwa usia bukanlah faktor penilaian yang harus dibebankan kepadanya, melainkan kontribusi kreatifnya tiap kali ia tampil meski usianya membatasi tubuhnya yang disebut dokter tim masih belum cukup mampu bergerak 90 menit penuh.
Sementara di bawah mistar gawang, Awan Setho Raharjo seolah merebut kembali kepercayaan Indra sebagai kiper utama Garuda Muda dengan kemampuannya mengomandoi pertahanan Indonesia.
Komposisi yang dimiliki Indra dengan segala kelebihan dan kekurangannya adalah ramuan terbaik yang ia punya untuk bisa mewujudkan ambisinya meraih gelar juara AFF kedua, di kelompok usia yang berbeda.
Tentu saja, jika mereka berhasil meredam semangat juang Thailand yang telah terbukti di laga semifinal lain.
Selanjutnya: Jejak dan Keyakinan Besar Thailand