TEMPO.CO, Jakarta - Liga Primer Inggris tidak didesain menjadi seperti sebuah turnamen dengan puncaknya berupa babak final. Tapi, persaingan yang begitu ketat antara Manchester City dan Liverpool musim ini menyebabkan pertandingan terakhir pada pekan ke-38, 12 Mei 2019, menjadi partai puncak yang diharapkan.
Hal itu terjadi setelah Manchester City berhasil menang tipis melawan tamunya, Leicester City, 1-0 di Stadion Etihad, dinihari tadi, Selasa 7 Mei 2019, melalui gol yang dicetak sang kapten tim, bek tengah Vincent Kompany, pada menit ke-70.
Dengan hasil itu, Manchester City kembali mengambil alih posisi pemimpin klasemen Liga Primer dari Liverpool, tapi hanya dengan keunggulan satu poin.
Karena itu pertandingan terakhir Manchester City musim ini pada 12 Mei mendatang di kandang Brighton & Hove Albion dan Liverpool menjamu Wolverhampton Wanderers pada hari dan waktu yang sama akan menjadi penentu juara Liga Primer, yaitu City lagi untuk kedua kali beruntun atau Liverpool, untuk pertama kali setelah periode 1990-an.
Tapi, Manchester City dalam posisi yang sedikit lebih diuntungkan karena kemenangan melawan Brighton akan memastikan trofi liga tetap berada di bawah pasukan Pep Guardiola ini. Adapun Liverpool butuh City seri atau malah kalah pada partai terakhirnya untuk bisa menjadi juara dan pada saat sama Reds ini bisa menekuk Wolves.
Keadaan paling menarik akan terjadi jika Manchester City kalah pada laga terakhir dan Liverpool imbang. Kalau itu terjadi, nilai keduanya akan sama-sama 95 dari 38 pertadingan. Selisih gol akan menentukan nasib keduanya.