TEMPO.CO, Jakarta - Shan United menjadi tim juru kunci di Grup G Piala AFC 2019. Tim asal Myanmar itu belum pernah meraih kemenangan selama menjalani lima laga penyisihan grup.
Tim asuhan Aung Naing itu akan melakoni pertandingan terakhir melawan Persija Jakarta pada Rabu, 15 Mei 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Walau sudah tak berpengaruh terhadap peringkat di klasemen, Aung Naing menyatakan, akan berupaya meraih poin maksimal. "Kami ingin menjaga citra tim," ucapnya dalam jumpa media di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2019.
Pada pertemuan pertama 12 Maret 2019, Shan United kalah telak dari Persija dengan skor 1-3. Padahal saat itu Persija tampil di kandang Shan United di Stadion Thuwanna, Myanmar. Shan United sempat unggul lewat gol Reo Nakamura namun Persija membalikkan keadaan berkat dua gol Bruno Matos dan satu gol Steven Paulle.
Berkaca pada pertandingan pertama, Aung Naing menilai Persija mempunyai pemain-pemain berkualitas. Namun para pemain Shan, ucapnya, tetap percaya diri dan akan memberikan perlawanan.
Sayang, di laga nanti Shan tidak akan diperkuat beberapa pemain utamanya. Menurut Aung Naing, ada sejumlah pemainnya yang mengalami cedera dan tidak bisa dibawa ke Jakarta. "Kami harus istirahatkan mereka untuk bermain di liga domestik," ucapnya.
Melihat hasil yang tidak optimal, Aung Naing menilai, skuadnya sebenarnya tidak siap bersaing di ajang Piala AFC 2019. Sebab, timnya tidak mempunyai pemain berkualitas yang bisa bersaing dengan dengan klub lainnya di Grup G.
Walau demikian, lanjut Aung Naing, Shan bertekad kembali tampil di Piala AFC tahun depan. Ia berharap skuadnya bisa lebih optimal dalam melakukan persiapan di musim berikutnya. "Kami punya pemain lokal yang bagus, tapi ada kendala di pemain asing," kata dia.
ADITYA BUDIMAN