TEMPO.CO, Jakarta - Seusai mengimbangi Persebaya 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu 21 Juli 2019, Tira Persikabo menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan dalam 10 pertandingan perdana Liga 1 2019. Ada pelatih lokal di balik prestasi ini, Rahmad Darmawan.
Gol pemain Tira, Wawan Febrianto, pada menit ke-64 di Gelora Bung Tomo telah mengimbangi gol Persebaya yang dicetak oleh Rachmat Irianto menit 45.
Hasil imbang ini membuat Tira menduduki peringkat pertama dari 18 tim dalam klasemen sementara Liga 1 dan unggul tiga poin dari Real Madrid-nya Indonesia, Madura United.
Tim bertabur bintang dari Pula Garam itu ditangani pelatih asal Serbia yang sudah sarat pengalaman di Indonesia, Dejan Antonic. Bali United yang berada di urutan ketiga klasemen sementara dilatih Stefano Cugurra. Pelatih dari Brasil ini musim lalu membawa Persija juara.
Adapun Bhayangkara FC yang baru mengalami kekalahan kedua Minggu lalu dari Persipura dan masih berada dalam empat besar ditangani pelatih asal Argentina, Angel Alfredo Vera.
Jafri Sastra.
Baru Jafri Sastra, pelatih lokal setelah Rahmad Darmawan yang mencuat pada awal musim Liga 1 2019 ini dengan membawa PSIS Semarang menempati peringkat kelima.
Keistimewaan Tira Persikabo pada awal musim ini adalah melakukan hal yang termasuk sulit dilakukan di sepak bola Indonesia selama ini, bisa mempertahankan rekor kemenangan dan tak terkalahkan pada pertandingan kandang maupun tandang.
Lantas apa kunci pelatih Tira Persikabo, Rahmad Darmawan, pada awal musim ini? Mantan pemain tim Indonesia berusia 52 tahun dan mantan perwira TNI-AL ini belum pernah membeberkan resep kepelatihannya secara detail.
Tapi, yang jelas, pelatih yang akrab dipanggil RD ini sarat pengalaman menangani sejumlah klub papan atas di Indonesia dan tim nasional pada berbagai kejuaraan, termasuk SEA Games.
Tentang suksesnya membawa Tira Persikabo menahan Persebaya di Gelora Bung Tomo, RD mengatakan di situs liga-indonesia.id bahwa faktor sabar dan keberuntungan yang membuat pemainnya mampu menyamakan skor.
"Alhamdulillah diberikan rezeki dengan satu poin ini datang dari kerja keras pemain sepanjang menit mereka berusaha untuk mengejar ketinggalan gol. Alhamdulillah kesabaran dan fokus pemain serta faktor keberuntungan membalas gol tadi," ucapnya.
RD mengungkapkan timnya sedikit kaget dengan permainan Persebaya yang lebih menunggu dan membiarkan Tira Persikabo untuk lebih menguasai bola. "Persebaya main tidak seperti biasanya. Mereka memancing kita keluar terutama di awal permainan," kata RD. "Tentu anak-anak sedikit kaget dan sempat kesulitan tapi kemudian ada beberapa variasi yang kita buat dan mulai menemukan beberapa momen untuk mendapatkan peluang," tuturnya.
Namun, RD juga menganggap timnya kembali dinaungi keberuntungan karena peluang Persebaya untuk menambah gol mengalami kegagalan.
"Laga kali ini sulit tapi kita bisa menyamakan angka. Kalau peluang Balde (pemain Persebaya) tadi tidak kena tiang dan masuk cerita bisa jadi beda," kata RD.
Rahmad Darmawan tampak bersikap hati-hati menyikapi sukses Tira Persikabo pada awal musim ini. Tapi, jelas di tengah cukup banyak pelatih asing berkiprah di sini –termasuk pelatih tim nasional Indonesia, Simon McMenemy-, keistimewaan pelatih lokal seperti RD dan Jafri ini patut disimak dan ditunggu konsistensinya.