TEMPO.CO, Yogyakarta - Wadah suporter militan tim Liga 1 PSS Sleman, Slemania, bisa jadi satu potret pendukung klub sepakbola negeri ini yang tak punya banyak musuh. Mengendalikan satu per satu emosi manusia di tengah panasnya atmosfer kompetisi tentu bukan hal mudah. Slemania punya kiat jitu menjaga kerukunan dengan suporter klub lain.
Bagaimana upaya suporter Slemania menjaga kerukunan layak menjadi salah contoh. Kami menyertakannya dalam bagian dari Liputan Khusus HUT RI ke-74 yang bertema "Keberagaman Yes, Intoleransi No."
Asep Handi Kurniawan, pentolan Slemania, mengungkapkan salah satu kuncinya adalah saling mengingatkan. "Kami hanya tak pernah berhenti saling mengingatkan satu sama lain," ujarnya kepada Tempo Kamis 15 Agustus 2019.
Pria yang menjabat Presidium Slemania itu menuturkan, sikap mengingatkan mungkin hal sepele namun terbukti manjur. Ia mencontohkan ketika laga PSS menjamu Persija Jakarta di Stadion Maguwoharjo pada Juli lalu. Saat itu, tim tuan rumah kalah 0-1, tapi suporter kedua klub tetap berbagi tribun menyaksikan pertandingan dengan riang gembira.
Bahkan, dia melanjutkan, Jakmania-sebutan untuk suporter Persija, tak langsung kembali ke Ibu Kota. Mereka masih menyempatkan nongkrong ngopi bareng di sudut utara stadion bersama Slemania.
Pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, yang selama ini dicap beringas, kata Asep, saat menonton klub kesayangannya main melawan PSS, Juli lalu, juga adem ayem. Mereka duduk manis menonton di tribun sambil sahut-sahutan yel-yel meski ketika itu timnya kalah 2-1.
Polisi sempat khawatir bakal terjadi rusuh. Karena itu, kepolisian setempat merekomendasikan untuk tidak memberikan jatah untuk Bonek saat PSS menjamu Persebaya. Meski begitu, pendukung fanatik Persebaya tetap mendominasi tribun.
"Kami, suporter, tak pernah mengusulkan larangan suporter lain untuk datang membela timnya," ujarnya.
Tak hanya mengelola kerukunan dengan suporter klub lain. Kerukunan di internal suporter klub PSS sendiri juga dipelihara. Apalagi, ada seratusan laskar yang bernaung di bawah bendera Slemania yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Sleman. Jumlahnya lebih dari 3.000 anggota.