TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah gol cukup untuk mengangkat Mason Greenwood masuk skuad inti Manchester United. Malam Jumat lalu, pemain berumur 17 tahun itu menjadi pahlawan Manchester United saat menundukkan FK Astana, 1-0, dalam Liga Europa, di Old Trafford.
Gol ini menjadi yang pertama untuk laga yang dilakoninya bersama United dalam laga kompetitif. Sebelumnya, dia mencetak dua gol ke gawang Leeds United dan Inter Milan. Namun, pertandingan itu hanya laga pemanasan.
“Sulit buat saya untuk tidak memasukkan pemain yang tampil dengan baik,” kata Ole Gunnar Solskjaer saat mempersiapkan timnya melawan West Ham United, besok.
Sejak datang ke Old Trafford, Desember lalu, sebagai pelatih sementara, pria asal Norwegia itu telah memberi aturan kepada pemain depannya. Siapa pun yang rajin bikin gol, dia akan lebih sering dimainkan.
Hal itu berlaku pula pada pemain muda macam Greenwood. “Jika dia terus mencetak gol saat bermain, dia akan mendapatkan waktu bermain lebih banyak dalam Liga Primer. Bahkan, dia masuk dalam tim inti,” katanya.
Keberuntungan tentu saja menaungi pemain lulusan akademi klub itu. Lini depan United tengah kehilangan pemainnya, Paul Pogba dan Anthony Martial, karena mengalami cedera.
Dalam empat laga sebelumnya, dia hanya masuk sebagai pemain cadangan. Saat melawan West Ham, dia punya kesempatan untuk bermain lebih awal.
Greenwood adalah harapan. Pada musim lalu, di arena junior, dia mencetak 30 gol dari 29 laga yang dimainkan.
Solskjaer pun percaya dengan kemampuan pemain tim nasional Inggris U-21 itu. Dia menyebutnya sebagai striker yang baik.
“Sebab, Mason memiliki dua kaki yang sama bagusnya dalam penyelesaian. Anda tidak bisa menyebut dia kuat di kaki kanan atau sebaliknya,” katanya.
Dalam laga melawan Astana itu, Greenwood memberi bukti. Dia tampil lebih baik dibanding Marcus Rashford yang memiliki lebih banyak peluang tapi gagal menjadikannya gol.
Hal lain yang disukai Solskjaer adalah gairahnya. Media Inggris sempat melaporkan pemain muda itu kerap meminta Solskjaer untuk diturunkan dalam setiap pertandingan.
Misalnya, saat United bertanding melawan Rotherham dalam Piala Liga, Agustus lalu. Namun, Solskjaer menolaknya dan memainkan dia saat menang besar melawan Chelsea sebagai pemain pengganti.
Greenwood juga kini diharapkan bisa mengakhiri rekor buruk Setan Merah dalam laga tandang. Sejak menang dalam laga melawan Paris Saint-Germain, dalam Liga Champions di Parc des Princes, Maret lalu, United tak pernah menang dalam laga di luar Old Trafford. Dalam delapan laga yang sudah dilakoni, mereka mengalami lima kali kekalahan.
Namun, Solskjaer tak khawatir dengan statistik ini. Bahkan dalam laga di St Mary’s, empat pekan lalu, menurut dia, bisa dimenangi oleh skuadnya. Pun ketika bertandang ke Wolverhampton sepekan kemudian.
“Lapangan sepak bola masih sama. Sekarang kami punya dua clean sheet dan hal itu bagus untuk bek kami,” katanya. Saya tidak pernah takut.”
Begitu pun dengan calon lawannya kali ini, West Ham. “Musim lalu, kami beruntung bisa menang melawan mereka,” kata Solskjaer.
Namun, dalam laga di London, pada laga putaran awal United keok 1-3. Kala itu, United masih dipegang oleh Jose Mourinho.
Kemenangan serupa tentu diinginkan terulang kembali. Manuel Pellegrini secara terang-terangan menyatakan hal itu saat menggelar konferensi pers kemarin.
“Di sini, musim lalu kami mengalahkan mereka 3-1. Tentu kami menginginkannya terjadi kembali,” kata bekas pelatih Manchester City itu.
Pellgrini menyebut para pemainnya dalam keadaan yang bagus. Terlebih saat mereka bermain melawan tim besar, apa pun kondisinya. Termasuk dengan Manchester United.
“Kamis lalu, mereka bermain dengan memasukkan sembilan pergantian, tentu akan berbeda dengan yang akan kami hadapi besok,” katanya. “Kami harus siap dengan semua perubahan yang mereka bawa.”
Sebaliknya, bagi Solskjaer, “Laga ini akan menjadi ujian buat kami.” Kali ini menang atau terus gagal meraih tiga poin dalam laga tandang.
DAILYMAIL | WHUFC | Irfan Budiman