TEMPO.CO, Jakarta - Tugas berat menanti Chelsea, dinihari nanti. Melanjutkan penyisihan Grup H Liga Champions musim ini, The Blues akan menantang Ajax Amsterdam di Johan Cruyff Arena.
Ajax menjelma menjadi raksasa Eropa di Liga Champions musim lalu. Tim berjulukan De Godenzonen itu tampil ganas dan sukses mendaki babak semifinal sebelum dikalahkan Tottenham Hotspur.
Meski kehilangan dua talenta terbaiknya, Frenkie de Jong (pindah ke Barcelona) dan Matthijs De Light (hijrah ke Juventus), sejauh ini penampilan Ajax masih menjanjikan. Mereka belum terkalahkan di kompetisi lokal, Eredivisie.
Dalam 10 pekan laga, Ajax mencatat delapan kemenangan dan dua kali imbang. Paling anyar, Ajax menumbangkan Waalwijk dengan skor 2-1, Sabtu pekan lalu. Walhasil, Dusan Tadic cs bertengger di puncak klasemen sementara dengan torehan 26 angka.
Penampilan Ajax di Liga Champions juga menawan. Mereka mampu menyapu dua laga di Grup H dengan kemenangan. Ajax menghajar wakil Prancis, Lille; dan tim Spanyol, Valencia, dengan skor telak 3-0. Ajax kini bertengger di puncak klasemen sementara Grup H.
Tentu ini menjadi tantangan buat Manajer Chelsea Frank Lampard. Pelatih berusia 41 tahun itu sadar betul Ajax adalah lawan yang teramat berat untuk ditundukkan.
"Mereka tim yang konsisten kuat di semua kompetisi. Sudah pasti mereka akan menyulitkan kami," kata Lampard.
Belum lagi semangat anak-anak Ajax semakin galak jika bermain di kandang sendiri. Lampard wajib waspada dan mendesak pemainnya untuk tampil disiplin.
Masalah lain, Ajax tipikal tim yang semua pemainnya bisa mencetak gol. Buktinya, di dua laga Liga Champions sebelumnya, enam gol Ajax dicetak oleh lima pemain. Mereka adalah Quincy Promes (dua gol), Edson Alvarez, Nicolas Tagliafico, Donny Van de Beek, dan Hakim Ziyech.
"Ajax bermain bagus dengan gaya khas mereka. Kuat penguasaan bola dan lainnya. Jadi kami wajib berkonsentrasi penuh ketika sedang memegang bola dan tanpa bola," kata Lampard.
Mantan manajer Derby County itu bersyukur kondisi mental skuad Si Biru cukup bagus menjelang laga melawan Ajax. Kemenangan tipis 1-0 atas Newcastle United di Stamford Bridge, Sabtu pekan lalu, membuat Chelsea naik ke posisi empat klasemen sementara Liga Primer dengan 17 angka.
"Jadi, pada intinya, laga melawan Ajax adalah tantangan besar bagi kami. Kami cukup optimistis menuai poin di Amsterdam," kata Lampard.
Optimistis Lampard salah satunya karena dia memiliki Abraham. Penyerang berusia 22 tahun itu lagi naik daun.
Dalam sembilan laga di Liga Primer, Abraham mampu bikin delapan gol. Belum lagi satu gol dalam dua penampilan di Liga Champions.
"Dia rutin mencetak gol. Ini bagus. Kami harus memanfaatkan momen rentetan golnya. Saya yakin dia bisa bikin lebih banyak lagi," kata Lampard.
Abraham pun siap bertanding di kandang Ajax, dinihari nanti. Menurut Abraham, Ajax merupakan tim yang sebelas-dua belas dengan Chelsea.
Pertama, Ajax diisi mayoritas pemain muda. Rata-rata umur pemainnya 23,8 tahun. Sementara itu, rata-rata usia skuad Chelsea adalah 26,2 tahun.
"Persamaan lain, mereka gemar mendominasi pertandingan. Ketika kehilangan bola, maka sekuat tenaga mereka merebutnya lagi. Sama seperti kami saat ini," kata mantan pemain pinjaman Aston Villa itu.
Dari kesamaan ini, setidaknya Abraham tahu bagaimana cara menghadapi Ajax pada dinihari nanti. Besar harapan Abraham bahwa Chelsea minimal bisa menahan imbang Ajax.
Sementara itu, Manajer Ajax Erik Ten Hag menolak anggapan bahwa timnya lebih hebat dibanding Chelsea. Menurut dia, The Blues jauh lebih punya nama besar di Eropa.
"Kenyataannya, Ajax tetaplah tim kuda hitam di kompetisi ini," kata mantan pelatih tim junior Bayern Muenchen itu.
Meski begitu, Ten Hag teramat ingin membuktikan bahwa Ajax juga bisa menjadi raksasa Eropa. Setidaknya, dia akan menunjukkan bahwa Ajax adalah tim yang tak punya rasa takut melawan tim besar mana pun.
"Kami adalah tim yang percaya diri dan punya gaya permainan sendiri. Ini kekuatan kami. Kami yakin bisa bikin masalah untuk tim lain," kata pelatih berusia 49 tahun itu.
GOAL | YAHOO | INDRA WIJAYA