TEMPO.CO, Jakarta - PAKAIAN dinas harian lengkap berkelir cokelat masih membalut tubuh Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan alias Iwan Bule saat menghadiri acara makan siang bersama para pemain tim nasional U-23 dan U-19 di Hotel Sultan, Rabu 6 November lalu. Ketua Umum PSSI ini langsung meluncur ke Jakarta seusai menghadiri upacara serah terima jabatan Kepala Kepolisian RI yang baru, Jenderal Idham Azis, di Markas Korps Brigade Mobil Polri, Kelapa Dua, Depok.
“Kenapa saya pakai ini (pakaian dinas harian)? Ini memompa semangat mereka (para pemain tim nasional). Saya sebenarnya merasa panas pakai ini, tapi ini kan baju kebanggaan Polri,” tutur Iriawan saat ditemui di Hotel Sultan sore itu.
Mantan penjabat Gubernur Jawa Barat ini terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia pada 2 November lalu. Ia menjadi jenderal polisi pertama yang menduduki jabatan tertinggi di asosiasi sepak bola nasional tersebut. Iriawan menggaransi jabatannya selaku Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) tak bakal merecoki tugas barunya untuk membenahi kualitas sepak bola Tanah Air hingga empat tahun ke depan.
Keputusan Iriawan mencalonkan diri tidak lepas dari dukungan bekas atasannya di Korps Bhayangkara, Jenderal Tito Karnavian, yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Indonesia Maju. "Terus terang saja, dukungan saya memang dari Pak Tito. Beliau bilang, 'Bang, silakan maju saya dukung. Sekarang waktunya memberikan yang terbaik untuk negara'," kata dia.
Sebagai Ketua Umum PSSI anyar, Iriawan menghadapi seabrek pekerjaan rumah yang tak kunjung rampung, dari seretnya prestasi tim nasional, semrawutnya jadwal pertandingan, praktik lancung pengaturan skor, hingga kerusuhan suporter. Pada hari pertamanya bekerja, Iriawan langsung mendatangi ruangan Komite Eksekutif (Exco) untuk mengingatkan agar komite yang merupakan representasi masyarakat itu tidak main-main dalam menjalankan tugasnya. “Saya bilang ke Exco, jangan main-main. Saya tak akan melindungi. Komitmen saya jelas kalau soal itu.”
Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. TEMPO/Nurdiansah
Iriawan menerima tim Tempo. Dalam perbincangan selama 30 menit, jenderal bintang tiga itu mengungkapkan komitmennya memberantas mafia bola dalam organisasinya. Iriawan merasa semakin mantap setelah mendapat dukungan kepolisian lewat satuan tugas anti-mafia bola.
Ada dukungan besar dari Kepolisian RI terhadap pencalonan Anda sebagai Ketua Umum PSSI?
Jelas lah, tanpa dukungan Kapolri (saat itu Tito Karnavian) saya tidak akan maju. Kita kan harus izin pimpinan. Kalau Pak Tito bilang maju ya saya maju. Sama seperti waktu Pak Cucu Soemantri lapor ke KSAD dan Panglima TNI (menjadi Wakil Ketua PSSI).
Seberapa besar dukungan Kapolri terhadap pencalonan Anda saat itu?
Terus terang saja, dukungan saya memang dari Pak Tito. Beliau bilang, "Bang silakan maju saya dukung. Sekarang waktunya memberikan yang terbaik untuk negara". Semua satuan tugas yang berkepentingan mengungkapkan kasus-kasus dalam sepak bola akan diback up.
Tak sebatas dukungan moral?
Ya. Selama ini "permainan" dalam sepak bola tidak tersentuh. Tapi akhirnya tersentuh oleh Polri. Ekspektasi masyarakat luar biasa, dan berubah. Sekarang mungkin di liga-liga kecil masih ada. Boleh ditanyakan ke pemilik klub, satgas anti-mafia bola itu memberikan efek detterence (pencegahan) yang tinggi.
Anda juga sudah mengantongi restu dari Presiden?
Kapolri saja cukup. Saya kan bawahan, kalo Pak Kapolri ke Presiden saya tidak tahu. Tapi cukup buat saya Kapolri.
Kenapa Anda mengincar posisi Ketua Umum PSSI?