TEMPO.CO, Jakarta - Persija Jakarta mengakhiri kiprahnya di Liga 1 dengan kemangan. Mereka mengalahkan Kalteng Putra 3-1 dalam pertandingan pekan ke-34 di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Sabtu, 21 Desember 2019.
Dua gol Persija dicetak Xandao, yang dilengkapi gol Ramdani Lestaluhu. Gol Kalteng Putra dicetak Patrich Wanggai.
Berikut sejumlah catatan terkait dengan kiprah Persija Jakarta di Liga 1 musim ini.
• Juara bertahan yang buruk
Sebagai juara bertahan Macan Kemayoran tampil tak meyakinkan. Mereka hanya finis di urutan ke-10 klasemen dengan nilai 44. Posisi itu pun bisa digeser tim di bawahnya yang akan bermain Ahad, yakni PSM Makassar (44), PSIS Semarang (43), dan Tira Persikabo (42).
• Lebih banyak kekalahan dari kemenangan
Dalam 24 laga yang dijalani, catatan Persija jauh dari meyakinkan. Jumlah kekalahan mereka jauh lebih banyak dari kemenangan. Mereka kalah 12 kali, serta menang dan seri 11 kali.
• Perbadingan performa kandang dan tandang
Persija cukup tertolong oleh laga kandangnya. Dari 17 kali berlaga, mereka menang 9 kali dan kalah 4 kali. Performa kandang mereka yang keenam terbaik di Liga 1 musim ini. Dalam laga tandang, mereka hanya bisa menang 2 kali dan 7 kali seri. Performa tandang mereka jadi yang kelima terburuk di musim ini.
• Nyaris Terdegradasi
Bila dilihat perkembangan posisi Persija sepanjang musim, mereka cukup lama berkutat di zona degradasi. Tercatat 10 pekan mereka ada di zona merah. Peruntungan mereka mulai membaik sejak pekan ke-23 dan tak pernah lagi turun ke zona degradasi. Namun, mereka tak pernah mampu masuk ke posisi 10 besar. Hanya di pekan terakhir posisi itu bisa diraih, itu pun masih bersifat sementara.
• 3 Kali Ganti Pelatih
Sepanjang musim ini Persija memiliki tiga pelatih. Bahkan empat bila posisi Sudirman sebagai pelatih sementara dihitung. Ivan Kolev mereka pecat pada pekan ke-3. Pria asal Bulgaria itu kemudian diganti pelatih Spanyol Julio Banuelos, yang juga dipecat pada pekan ke-19. Pada pekan ke-20 dan 21 mereka mengandalkan pelatih sementara sudirman. Sedangkan pada 12 laga terakhir tim Macan Kamyoran ditangani pelatih Brasil, Edson Tavares.
• Sumbangan besar Marko Simic
Persija beruntung memiliki Marko Simic. Pemain Kroasia ini menyumbang 28 gol dan hampir pasti menjadi top skor musim ini. Gol Marko Simic it melebihi 50 persen dari total gol Persija (43). Sayangnya sumbangan besar Simic tak ditopang lini belakang yang sulid. Tim Ibu Kota itu kebobolan 42 gol. Artinya selisih gol yang mereka miliki hanya 1. Bandingkan dengan Bali United, tim juara musim ini, yang memiliki selisih gol 15, meski gol yang dicetaknya tak terpaut jauh dari Persija (48).