TEMPO.CO, Jakarta – Liga sepak bola Amerika Serikat, Major League Soccer atau MLS, yang kerap disingkat MLS, kerap dianggap sebagai liga untuk pemain yang sedang di ambang pensiun dan sudah kalah bersaing di liga besar Eropa. Javier Hernandez, yang dijuluki Chicharito, adalah pemain terkini yang pindah ke Amerika Serikat.
Pemain asal Meksiko ini sedang mengalami sebuah fase tersendat di kariernya. Di usia 31, dia gagal jadi pilihan utama di Sevilla. Dia juga tak pernah mencetak lebih dari 13 gol dalam semusim sejak 2013.
Kini, ia akhirnya berlabuh di MLS, bersama LA Galaxy. Tapi, dia membantah akan segera pensiun. “Saya di sini untuk tetap berkembang sebagai pemain dan untuk meraih semuanya yang bisa diraih di liga ini. Bukan hanya sekali, tetapi beberapa kali. Kenapa tidak, di masa depan menjadi klub pertama, kedua atau ketiga untuk bersaing di Piala Dunia Klub atau kejuaraan Concacaf?" kata dia.
Ia juga menepis anggapan miring soal MLS. "Menurut saya, MLS sudah dekat [dengan prestasi kelas dunia]. Rasanya salah satu alasan untuk ini adalah bagaimana mereka belajar, contohnya dari Liga MX dan yang lainnya, untuk terus beraspirasi,” ujar Chicharito, seperti dikutip dari laman resmi MLS.
Kedatangan Hernandez sudah dinantikan dari baik para pemain maupun pendukung LA Galaxy. Menurut Manajer Umum LA Galaxy Dennis te Kloese, ia sangat yakin dengan kemampuan Hernandez untuk membangkitkan prestasi LA Galaxy sekali lagi.
“Sebuah pemain dengan karir seperti dia – apa yang dia lakukan di Eropa, yang dia lakukan di timnas – itu sangat penting bagi kami untuk mengandalkan sebuah pemain seperti itu,” ujar te Kloese pada Los Angeles Times.
Sebelum pindah ke Los Angeles, Chicharito terakhir bermain di Spanyol bersama Sevilla. Namun, ia hanya tampil dua kali sejak Oktober, sebulan setelah klub tersebut mendatangkannya dari West Ham United di Liga Inggris. LA Galaxy akan menjadi tim ke-7 Chicharito, yang juga pernah bermain di Manchester United, Real Madrid, dan Bayer Leverkusen.
LOS ANGELES TIMES | MLS | BILLY ADISON ADITIJANTO