TEMPO.CO, Jakarta - Zlatan Ibrahimovic mengatakan AC Milan seperti berhenti bermain dan berhenti melakukan tekanan ketika mereka memimpin 2-0 dalam pertandingan derby Milan di Stadion San Siro dinihari tadi, Senin 10 Februari 2020, pada pekan ke-23 Seri A Liga Italia. Inter Milan akhirnya menang 4-2 dalam pertandingan ini.
Pemain penyerang kawakan dari Swedia berusia 38 tahun tersebut menjadi inspirator keunggulan AC Milan dalam babak pertama. Ia memberi umpan kepada Ante Rebic membobol gawang Inter Milan dan dia sendiri kemudian mencetak gol kedua.
Tapi, dalam babak kedua, Marcelo Brozovic, Matias Vecino, Stefan de Vrij, dan Romelu Lukaku mencetak gol untuk membawa Inter Milan akhirnya menyudahi pertandingan ini dengan kemenangan 4-2.
“Adalah sulit untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi,” kata bintang sepak bola Swedia yang akrab dipanggul Ibra itu kepada Sky Sport Italia.
“Pada jeda setelah babak pertama, kami sudah bilang kepada diri kami sendiri bahwa 15 menit pertama akan menjadi sangat berbahaya. Dan, dalam 15 menit itu, kami kebobolan dua gol,” Ibra melanjutkan.
“Kami berhenti bermain, tim berhenti untuk yakin, kami menghentikan tekanan, tidak lagi cukup melakukan umpan-umpan. Ketika kedudukan sudah imbang, semuanya sudah berantakan,” Ibra menegaskan.
“Ada banyak pelajaran karena anda harus tahu bagaimana mengontrol sebuah pertandingan ketika unggul 2-0 dan tidak cuma menang di akhirnya,” Ibra menambahkan.
Zlatan Ibrahimovic, yang didatangkan AC Milan ketika Seri A Liga Italia musim ini sudah berjalan, mengatakan babak pertama berlangsung aneh.
“Saya berharap perlawanan tangguh dari Inter Milan pada babak pertama. Tapi, mereka bermain seperti bukan peringkat kedua. Mereka baru tampil yang sebenarnya pada babak kedua,” kata Zlatan Ibrahimovic.
FOOTBALL ITALIA | SKY SPORTS