TEMPO.CO, Jakarta - Klub Leeds United berhasil membujuk pemainnya untuk melakukan pemotongan gaji karena krisis virus corona. Mereka rela melakukan hal itu setelah pemilik Leeds, Andrea Radrizzani, menjanjikan akan memberikan bonus kepada mereka jika kompetisi divisi dua Liga Inggris kembali digelar.
Media Inggris The Sun menyatakan bahwa Leeds United tampaknya akan menjadi klub pertama yang melakukan pemotongan gaji terhadap para pemainnya. Andrea, menurut laporan itu, telah bernegosiasi dengan para pemain akhirnya sepakat soal pemotongan gaji selama masa krisis virus corona.
Tak disebutkan berapa persen pemotongan gaji yang akan dilakukan, namun disebutkan bahwa pemotongan itu akan meringankan beban gaji klub dari 3 juta poundsterling menjadi 1 juta poundsterling per bulannya.
Meskipun demikian, pemotongan itu bukannya tanpa syarat. Andrea berhasil membujuk para pemainnya dengan iming-iming mereka akan mendapatkan bonus kenaikan gaji sebesar dua persen jika kondisi kembali berjalan normal.
Proposal tersebut, menurut The Sun, disambut baik oleh seluruh pemain dan juga staf Leeds United.
Sebelumnya Asosiasi Pesepakbola Liga Inggris PFA mengecam rencana pemotongan gaji pemain yang yang akan dilakukan oleh pihak klub. Para pemain menilai pemotongan gaji tersebut hanya akal-akalan para pemilik klub saja, padahal menurut mereka pemilik klub di Liga Inggris memiliki kantong yang sangat tebal.
Mereka juga menolak pemotongan gaji karena khawatir hal itu akan berdampak pada layanan publik di Inggris. Dengan pemotongan gaji, menurut mereka, pendapatan pajak pemerintah pun akan terpangkas sehingga anggaran untuk pelayanan publik akan terpangkas.
Leeds United sendiri berada di puncak divisi dua Liga Inggris sebelum krisis virus corona membuat kompetisi itu dihentikan sementara. Mereka menentang rencana penghentian kompetisi karena hal itu berarti bisa menggagalkan peluang mereka promosi ke divisi utama musim depan.
THE SUN