Dia juga sempat bermain bersama tim senior di Liga Champions musim lalu, tepatnya ketika Manchester United menjungkalkan Paris Saint-Germaine 3-1 pada laga kedua babak 16 besar. Manchester United lolos ke babak perempat final karena agresifitas gol tandang saat itu.
Torehannya itu membuat Manchester United tak ragu-ragu memberikan tiket promosi ke tim utama pada musim ini. Solskjaer pun sangat senang dengan kepribadian Greenwood. Sebagai pemain muda berbakat, Greenwood disebut tak besar kepala.
"Dia adalah pemain yang rendah hati, punya kemampuan untuk belajar, mendengarkan nasihat orang dan pekerja keras," kata Solskjaer.
Meskipun demikian, Greenwood sempat hanya menjadi pemanis bangku cadangan di Liga Inggris awal musim ini. Hingga pertengahan musim, dia tercatat hanya dua kali tampil sejak awal, yaitu saat Manchester united menghadapi Tottenham Hotspur dan Newcastle United.
Solskjaer justru lebih sering menurunkannya di kompetisi Liga Europa, Piala FA dan Piala Liga. Di ketiga kompetisi itu Greenwood pun tak menyianyiakan kesempatan yang dia dapatkan.
Di Liga Europa, dia total telah mencetak lima gol dari tujuh laga. Di Piala FA dan Piala Liga dia sama-sama menyumbangkan satu gol.
Penghentian sementara kompetisi Liga Inggris karena pandemi Covid-19 ternyata menjadi berkah tersendiri bagi Greenwood. Dia disebut terus berlatih keras selama tiga bulan masa isolasi sehingga mampu membuat tubuhnya lebih berotot.
Dia kabarnya mampu memperbesar masa ototnya sebanyak tiga kilogram selama masa isolasi. Solskjaer pun sempat terkejut ketika kembali melihat si pemain saat latihan bersama sudah kembali digelar.
"Mason terlihat lebih seperti seorang pria dewasa. Dia masih berusia 18 tahun dan masa isolasi ini menjadi hal yang bagus bagi dia karena di usianya, dia mampu berkembang," kata Solskjaer bulan lalu.