Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Leicester City, Dongeng Cinderella, dan Kapitalisme Bola Pro

image-gnews
Pelatih Leicester City Brendan Rodgers. Reuters/Paul Childs
Pelatih Leicester City Brendan Rodgers. Reuters/Paul Childs
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lima tahun lalu di salah satu ruangan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Ruud Gullit bilang, “Belanda sulit bersaing dengan tim lainnya karena dananya tidak sebesar negara lainnya.” Manajer Leicester City, Brendan Rodgers, mengungkit soal perbedaan timnya dengan Manchester United soal dana, sebelum mereka dikalahkan United 2-0 di Stadion King Power Minggu malam lalu, 26 Juli 2020.

“Jika dibandingkan dengan Manchester United, kami (Leicester City) tidak ada apa-apanya (dalam soal investasi), “ kata Brendan Rodgers.

“Ada perbedaan ketika kami menginginkan masuk Liga Champions, tapi ketika anda di Manchester United. Ada keharusan mereka lolos ke Liga Champions. Kami ingin lolos, tapi jika kami gagal, musim ini masih tetap bagus buat kami,” jelas manajer Leicester City itu.

Setelah mewujudkan dongeng Cinderella menjadi nyata, dengan menjuarai Liga Primer Inggris 2015-2016, prestasi Leicester pada musim ini memang menjadi terbaik kedua sepanjang sejarah klub ini. Mereka finis di urutan kelima dan meraih tiket ke Liga Europa.

"Ketika anda adalah Manchester United dengan tingkat pengeluaran seperti itu dan segala sesuatu yang lain, ada kebutuhan untuk lolos Liga Champions dan itu membawa tingkat harapan yang berbeda," Rodgers menambahkan.

Hal ini bukan berarti Leicester City tidak mengandalkan investasi dana untuk mengembangkan timnya.

Itu sebabnya pemilik Leicester City beberapa kali berganti dan terakhir konglomerat pengusaha dari Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha, yang meninggal setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh di luar Stadion King Power pada 27 Oktober 2018. Kini, putra dari Vichai yang menggantikan posisi ayahnya di klub berjuluk The Foxes ini.

Tapi, dalam soal jor-joran pembelian pemain sebagai bagian dari program investasi aset berbasis dukungan dana, mereka kalah jauh dari  konglomerat pengusaha olahraga dari Amerika Serikat, Malcom Glazer, yang memiliki Manchester United, meninggal, dan kemudian kepemimpinannya di klub Red Devils ini diteruskan oleh anak-anaknya.

Leicester City sebagaimana Manchester United, Chelsea yang dimiliki konglomerat dari Rusia, Roman Abramovich, dan Lieverpool di bawah kendali pengusaha olahraga asal Amerika Serikat lainnya, John W Henry, juga menerapkan prosedur bisnis sebagaimana lazimnya.

Mereka memecat pelatih kawakan dari Italia, Claudio Ranieri, hanya semusim setelah Ranieri menjadi sutradara lapangan dari pentas dongeng Cinderella pada 2015-2016. Pasalnya, Leicester langsung merosot drastis dan terperosok ke zona degradasi pada musim 2016-17.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kisah gadis jelata yang terlunta-lunta dan kemudian dipersunting seorang pangeran hanya bisa sekali-kali terjadi dalam kehidupan nyata. Sebuah klub kecil bernama Leicester City yang pada bursa taruhan menjelang musim 20015-2016 di Liga Primer Inggris dikategorikan 500-1 untuk menjadi juara.

Itu sebabnya bursa taruhan resmi di Liga Inggris dan komunitas sepak bola di sana dan juga dunia menjadi geger ketika Leicester City menjadi juara. Kekuatan dana ternyata tidak berbanding lurus dengan prestasi.

Tapi, hal itu tampaknya tidak akan sering terjadi. Liverpool, Juventus, Real Madrid, Bayern Munich, dan Paris Saint-Germain adalah penguasa lima liga papan atas Eropa sekarang, dengan para investor raksasa dari mancanegara berdiri di belakangnya sebagai pemilik.

Kemenangan Manchester City dalam pengajuan bandingnya kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga di Lausanne, Swiss, terhadap hukuman dari badan sepak bola Eropa, UEFA, atas tuduhan pelanggaran soal keuangan dari Financial Fair Play baru-baru ini, menegaskan masuknya korporasi besar mancanegara ke dalam klub sulit dibendung.

Kembali kepada pernyataan Ruud Gullit belasan tahun lalu, selain Leicester City ada salah satu klub legendaris yang “tidak suka sering-sering menang di Eropa” dan lebih suka menjadi pemasok pemain buat klub lain, yaitu Ajax Amsterdam.    

Apapun cerita dan interpretasinya, kekuatan dana memang menjadi salah unsur vital dalam olahraga prestasi. Mengumpulkan 11 pemain terbaik di dunia dan menjadikan mereka solid, dengan fasiltas gaji dan lain-lain, serta pelatih berkaliber tinggi hanya bisa diwujudkan dengan adanya dana.

Perusahaan-perusahaan besar, negara-negara kaya, mereka berlomba-lomba mengambil alih kepemilikan klub sepak bola, melalui berbagai cara, seperti yang sedang diusahakan anggota keluargaan kerajaan Arab Saudi untuk membeli Newcastle United.

Tren sepak bola yang semakin dikuasai para investor raksasa dunia mungkin juga kelak akan diikuti Leicester City.    

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Chelsea dan Manchester United Menangi Laga Tunda, Jaga Peluang Lolos ke Eropa

6 jam lalu

Pemain Chelsea berselebrasi. REUTERS/Dylan Martinez
Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Chelsea dan Manchester United Menangi Laga Tunda, Jaga Peluang Lolos ke Eropa

Chelsea dan Manchester United sama-sama menang dalam pertandingan tunda pekan ke-34 Liga Inggris dan menjaga peluang lolos ke kompetisi Eropa.


Bursa Transfer Liga Inggris: Raphael Varane Tinggalkan Manchester United Akhir Musim Ini

1 hari lalu

Bek tengah Manchester United, Raphael Varane. REUTERS/Carl Recine |
Bursa Transfer Liga Inggris: Raphael Varane Tinggalkan Manchester United Akhir Musim Ini

Bek asal Prancis Raphael Varane mengumumkan bakal meninggalkan Manchester United (MU) setelah kontraknya habis di akhir musim ini.


Arsenal Masih Berpeluang Juara Liga Inggris, Mikel Arteta Berharap Keajaiban pada Pekan Terakhir

3 hari lalu

Pelatih Arsenal Mikel Arteta. Twitter @Arsenal.
Arsenal Masih Berpeluang Juara Liga Inggris, Mikel Arteta Berharap Keajaiban pada Pekan Terakhir

Arsenal meraih hasil positif saat bertandang ke markas Manchester United, Old Trafford, pada Minggu, 12 Mei 2024. Bagaimana optimisme Mikel Arteta?


Wayne Rooney: Pemain Manchester United Terlihat Tak Ingin Bermain untuk Erik Ten Hag

3 hari lalu

Wayne Rooney: Pemain Manchester United Terlihat Tak Ingin Bermain untuk Erik Ten Hag

Wayne Rooney menilai para pemain Manchester United tidak menunjukkan sikap ingin bermain untuk Erik ten Hag menjelang akhir Liga Inggris musim ini.


Hasil Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Man United d 1-0, Kembali Kudeta Man City

3 hari lalu

Pemain Arsenal berselebrasi. Action Images via Reuters/Paul Childs
Hasil Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Man United d 1-0, Kembali Kudeta Man City

Arsenal merebut kembali posisi puncak klasemen dari Manchester City setelah menekuk Manchester United (MU) 1-0 pada pekan ke-37 Liga Inggris.


Prediksi Manchester United vs Arsenal pada Pekan Ke-37 Liga Inggris Hari Ini

4 hari lalu

Pemain Arsenal Martin Odegaard bersama rekannya usai berhasil mengalahkan Tottenham Hotspur dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, 28 April 2024. Action Images via Reuters/Paul Childs
Prediksi Manchester United vs Arsenal pada Pekan Ke-37 Liga Inggris Hari Ini

Simak kabar terbaru kedua tim, perkiraan susunan pemain serta prediksi pertandingan Manchester United vs Arsenal pekan ke-37 Liga Inggris hari ini.


PSG vs Borussia Dortmund: Pelatih Edin Terzic Kembali Menanti Daya Magis Jadon Sancho

8 hari lalu

Aksi Jadon Sancho bersama Borussia Dortmund. Dok. Borussia Dortmund
PSG vs Borussia Dortmund: Pelatih Edin Terzic Kembali Menanti Daya Magis Jadon Sancho

Jadon Sancho diharapkan kembali tampil gemilang pada laga leg kedua Liga Champions antara PSG vs Borussia Dortmund.


Tahukah Anda, Bruno Fernandes Baru Pertama Kali Absen karena Cedera saat Manchester United Kalah 0-4 dari Crystal Palace?

9 hari lalu

Pemain Manchester United, Bruno Fernandes. REUTERS/Carl Recine
Tahukah Anda, Bruno Fernandes Baru Pertama Kali Absen karena Cedera saat Manchester United Kalah 0-4 dari Crystal Palace?

Kapten Manchester United Bruno Fernandes mengalami cedera untuk pertama kali sepanjang kariernya saat MU dipermalukan Palace di Liga Inggris.


Liga Inggris: Manchester United Dipermalukan Crystal Palace 0-4, Erik ten Hag Ogah Mundur

9 hari lalu

Ekspresi pemain Manchester United Jonny Evans dan rekannya setelah pemain Crystal Palace Jean-Philippe Mateta mencetak gol dalam pertandingan Liga Inggris di Selhurst Park, London, 7 Mei 2024. Action Images via Reuters/Matthew Childs
Liga Inggris: Manchester United Dipermalukan Crystal Palace 0-4, Erik ten Hag Ogah Mundur

Simak komentar Erik ten Hag setelah Manchester United dipermalukan 0-4 di markas Crystal Palace pada pekan ke-36 Liga Inggris.


Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-36: Bagaimana Peluang Manchester United Lolos ke Eropa setelah Keok 0-4 dari Palace?

9 hari lalu

Manchester United. Action Images melalui Reuters/Andrew Couldridge
Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-36: Bagaimana Peluang Manchester United Lolos ke Eropa setelah Keok 0-4 dari Palace?

Manchester United terancam tak lolos ke kompetisi Eropa musim depan setelah kalah 0-4 dari Crystal Palace pada pekan ke-36 Liga Inggris.