TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester City Pep Guardiola bisa saja berbicara tentang anggur dan makanan khas Portugal ketika berada di Lisbon, akhir pekan ini. Namun, ia sadar apabila dirinya dan anak-anak asuhnya di Man City berada di Lisbon untuk misi menjuarai Liga Champions pertamanya bersama The Citizen. "Ini sekali seumur hidup. Ini istimewa," kata Guardiola dikutip dari Daily Mail, Sabtu 15 Agustus 2020.
Guardiola tentu memimpikan trofi Liga Champions yang terakhir kali didapatkan kala melatih Barcelona. Saat itu, ia memiliki beberapa pemain bintang yang mempermudah kerjanya memperoleh trofi tertinggi klub di Eropa tersebut. Namun, kali ini, ia akan membawa Kevin de Bruyne dan kolega untuk menguasai sepakbola Eropa. "Kami harus tetap kuat dalam pikiran. Permainan ini akan dipengaruhi mentalitas, kepala dan roh untuk memimpin, semua hal, saya pikir para pemain siap melakukannya," ujar dia.
Manchester City akan meladeni permainan Olimpique Lyon dalam babak perempatfinal Liga Champions, Ahad dinihari nanti. Tidak ada kerumunan penonton, hanya satu pertandingan hidup atau mati, City butuh memenangkan tiga pertandingan tersisa Liga Champions.
Baca juga : Liga Champions: Jadi, Hanya Guardiola yang Bisa Hentikan Bayern Munich?
"Para pemain terbiasa dengan satu pertandingan ini. Jika kami kalah, kami pulang ke Manchester, tetapi jika kami menang, kami bertahan untuk beberapa hari lagi. Tidak ada kesempatan kedua. Anda bisa masuk atau keluar. Ini sangat berbeda dengan Liga Champions biasanya," ujar mantan pelatih Bayern Munchen. Kemenangan atas Lyon juga akan membawa timnya menghadapi Bayern Munchen yang sukses mempermalukan Barcelona dengan skor telak 8-2.
Dua perempatfinal juga dramatis. Paris Saint-German (PSG) dan RB Leipzig memenangkan pertandingan mereka. Dengan tidak adanya lagi klub-klub seperti Liverpool, Real Madrid dan Juventus, kompetisi tahun ini berlangsung lebih segar. "Sangat penting untuk mengalahkan raja-raja kompetisi ini, tetapi ketika Anda memainkan kompetisi ini dalam pertandingan satu kali, apa pun bisa terjadi. Tidak ada favorit, ini saatnya untuk menunjukkan diri kami sebenarnya. Saya ingin tim melakukan semua yang ada dalam pikiran dan jiwa mereka. Setelah itu, sepak bola akan menentukan apakah kami pantas menang atau tidak," ujar dia.
Baca juga : Liga Champions Sabtu Malam Ini: Man City Tak Bisa Andalkan Aguero vs Lyon
Guardiola memenangkan Liga Champions dua kali bersama Barcelona, tetapi gagal mencapai final selama tiga tahun ketika menangani Bayern Munchen. Jika City menang pada hari Sabtu, mereka akan berada di semifinal pertama mereka di bawah Guardiola. Tentu ini sangat emosional bagi Guardiola yang ingin menunjukkan para pemainnya mungkin mewujudkan keinginan untuk menjuarai Liga Champions.
Namun, misi Guardiola dan Manchester City tidak akan mudah. Tanpa andalan di lini depan, Sergio Aguero, Guardiola harus memutar otak untuk mengantisipasi kejutan Lyon yang pernah menjuarai Ligue 1, tujuh musim berturut-turut. Guardiola kemungkinan akan memasukan Phil Foden, 20 tahun, dalam skema permainannya setelah tampil apik ketika menyingkirkan Real Madrid. Dengan begitu, Guardiola pun bisa mengambil alih jalannya pertandingan demi melenggang ke semifinal Liga Champions.