TEMPO.CO, Jakarta - Paris Saint-German (PSG) dan Bayern Munchen menjadi dua klub tersisa untuk berlaga di final Liga Champions Eropa musim ini. Mereka menjadi dua tim terbaik dari delapan tim yang tersisa sejak restart laga Liga Champions, awal Agustus ini. Kedua tim akan bertemu pada partai final, Ahad nanti atau Senin dinihari WIB, di Lisbon, Portugal.
PSG mampu tampil mengesankan dengan duet penyerang eksplosif Neymar dan Kylian Mbappe pada starting line-up. La Parisien akan menghadapi tim paling produktif di Liga Champions musim ini. Bayern Munchen telah mencetak 42 gol dalam 10 pertandingan Liga Champions musim ini. Menjuarai Bundesliga dan DFB Pokal, Bayern Munchen diunggulkan menjadi juara musim ini.
Baca juga : Bayern Munchen Lolos ke Final Liga Champions, Gnabry: Kami Ingin Juara
Di sisi lain, PSG yang telah menghabiskan lebih dari 1,2 miliar euro atau sekitar Rp 21 triliun dalam beberapa tahun terakhir, mencapai final Liga Champions adalah momentum menguasai kompetisi tertinggi di daratan Eropa tersebut. Dari total duit itu, mereka telah menghabiskan setidaknya 700 juta euro untuk biaya transfer pemain.
Dari torehan produktivitas gol, Bayern telah mencetak 142 gol dalam 44 pertandingan musim ini. Sedangkan, PSG telah mencetak 102 gol dalam 37 pertandingan. Neymar telah mencetak 19 gol dan Mbappe mencetak 23 gol musim ini. Adapun bintang Munchen, Robert Lewandowski telah mencetak 49 gol, lebih banyak dari torehan gol Mbappe dan Neymar. Pemain tim nasional Polandia telah mengoleksi 15 gol di Liga Champions musim ini. Ia bisa memecahkan rekor Cristiano Ronaldo yang dibuat pada 2013/14 apabila bisa menambah tiga gol pada partai final.
Baik PSG maupun Bayern Munchen juga tampil dominan pada babak penyisihan grup. Mereka tidak pernah kalah di fase knockout. PSG telah menang lima kali di mana mereka mencetak 13 gol, sedangkan Bayern berhasil tiga kali menang dan 12 gol melawan tim Prancis.
Baca juga : Jadwal Final Liga Champions: PSG vs Bayern Munchen, Live di SCTV
Sejak restart Liga Champions, PSG dan Bayern Munchen pun tampil dominan. PSG berhasil comeback kala bertemu Atalanta di babak perempatfinal dengan skor 2-1. Pada babak semifinal, mereka berhasil mengatasi perlawanan RB Leipzig, yang tampil mengejutkan musim ini, dengan skor 3-0. Bayern Munchen lebih perkasa. Ia berhasil mengalahkan klub-klub besar seperti Chelsea dengan agregat mencolok, 7-1. Di babak perempat final, Munchen mempermalukan Barcelona dengan skor 8-2 sebelum di semifinal mereka menghentikan perlawanan Olimpique Lyon, 3-0.
Di musim keduanya, pelatih Thomas Tuchel berhasil membawa PSG ke final melawan Bayern. The Bavarians, yang menunjuk Hans-Dieter Flick, sebagai pelatih sementara pada awal musim ini berhasil menjuarai Bundesliga dan DFB-Pokal. Trofi Liga Champions menjadi penanda trebel Thomas Muller dan kolega musim ini.