TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Barcelona, Toni Freixa, mengecam tindakan Lionel Messi yang menyatakan ingin hengkang secara bebas transfer dari klub itu. Menurut dia tindakan Messi itu menunjukkan bahwa si pemain tak menghormati Barcelona.
Dalam wawancara dengan radio Marca, Freixa menyatakan bahwa dirinya sebenarnya tak terlalu khawatir dengan kepergian Messi. Pasalnya, menurut dia, pasti akan ada akhir dari semua hal.
Hanya saja dia menyayangkan tindakan yang dilakukan Messi. Menurut dia, cara Messi untuk keluar dari Barcelona tidak pantas.
"Saya tak terlalu khawatir soal Messi pergi karena semua pasti ada akhirnya. Apa yang terpenting adalah dia melakukannya dengan cara tak baik dan tanpa menghormati klub," kata dia.
Freixa pun menegaskan bahwa Messi harus menyelesaikan kontraknya di Barcelona yang tersisa satu tahun lagi. Jika ingin hengkang, menurut dia, maka Messi harus datang dengan uang 700 juta euro untuk memutuskan kontraknya.
"Sebagai orang Barcelona saya sangat terkejut dan kecewa. Saya kecewa dengan apa yang dilakukan Messi," kata dia.
"Kontraknya harus dipenuhi dan apa yang harus Messi lakukan adalah datang dengan 700 juta euro dan pergi."
Sebelumnya Lionel Messi dikabarkan telah mengirimkan surat kepada Barcelona yang berisi soal keinginan dia hengkang dengan memanfaatkan klausa dalam kontraknya. Dalam kontrak tersebut, Messi memang disebut bebas pergi dari Barcelona secara gratis hingga Juni 2020.
Tenggat waktu itu dimaknai pihak Messi sebagai akhir musim 2019-2020. Dengan mundurnya akhir musim hingga Agustus, mereka pun beranggapan bahwa tenggat waktu itu mengalami kemunduran dan masih berlaku hingga saat ini.
Akan tetapi Barcelona berkeras bahwa klausa itu sudah kadaluarsa. Mereka menegaskan bahwa Messi harus menepati kontraknya yang tersisa hingga tahun depan.
Senada dengan Freixa, mantan Presiden Barcelona Joan Gaspart juga menilai Messi tak bisa pergi begitu saja. Dia mengaku telah melihat kontrak tersebut dan disitu dinyatakan jelas tenggat waktu hingga Juni 2020.
"Dia tak bisa pergi. Dia hanya bisa pergi pada 2021," kata Gaspart dalam wawancara dengan radio Marca dalam kesempatan berbeda.
"Saya telah melihat kontraknya dan itu sangat jelas. Klausa itu berakhir pada Juni dan tak ada jalan kembali."
Akan tetapi Gaspart menyatakan dirinya lebih rela Lionel Messi pergi pada 2021 meskipun mereka tak akan mendapatkan apa-apa ketimbang saat ini dan mendapatkan kurang dari 700 juta euro.
"Saya lebih memilih dia pergi tahun depan dan tak mendapatkan apa-apa ketimbang sekarang dan mendapatkan kurang dari 700 juta euro," kata dia.
"Klub yang berkuasa di sini, bukan pemain. Klub membayar pemain. Ini bukan soal uang, tetapi ini adalah masalah kontrak yang sudah ditandatangani."
Para petinggi Barcelona sendiri disebut siap melepas Lionel Messi asalkan ada tawaran menggiurkan. Mereka sadar bahwa tak akan ada klub yang sanggup memenuhi klausa pemutusan kontrak sebesaar 700 juta euro.
Karena itu, Barcelona disebut siap menerima proposal penawaran di atas 222 juta euro, nilai saat mereka melepas Neymar ke PSG. Barcelona ingin menjadikan Lionel Messi sebagai pesepakbola termahal di dunia.
MARCA