TEMPO.CO, Jakarta - Peraih Ballon d'Or enam kali, Lionel Messi, mengatakan kepada Barcelona bahwa dia ingin pergi. Ia menyampaikan hasratnya untuk pergi dengan bebas transfer lewat faksimili yang dikirim oleh pengacaranya, Selasa.
Keinginannya sudah menimbulkan kehebohan dan diperkirakan bakal memicu pertarungan hukum atas klausul jual atau buy-out senilai triliun rupiah. Kontraknya masih tersisa satu tahun lagi dan klausul untuk melepaskan diri secara bebas transfer sudah kadalurasa pada akhir Juni lalu. Tapi, Messi menyebut klausul itu masih berlaku karena kompetisi yang diperpanjang akibat pandemi virus corona.
"Prinsipnya, klausul ini habis pada 10 Juni, tetapi sifat tidak biasa musim ini yang diganggu oleh virus corona membuka jalan bagi Messi untuk meminta dilepaskan dari kontraknya saat ini," tulis harian olahraga Spanyol Marca. "Ini adalah langkah pertama untuk membuka negosiasi atas kepergiannya, yang berdasarkan klausul pembebasannya berjumlah 700 juta euro (Rp 12,1 triliun)."
Barcelona belum menyampaikan reaksi resmi namun mereka diyakini yakin klausul jual Messi telah berakhir Juni, dan bahwa ia tetap terikat kontrak hingga akhir musim 2021.
Marca membuat salah satu ulasanya atas masalah ini dengan judul "Messi vs Barcelona: ini perang". Mereka menggambarkan tarik menarik antara kedua kubu dalam menafsirkan isi klausul dalam kontrak Sang Mega Bintang. Barcelona dinilai akan berusaha memberi banderol tinggi buat pemain ikoniknya itu, sedangkan Messi tetap merasa berhak untuk pergi dengan bebas.
Baca Juga: Hari Pertama Setelah Messi Minta Hengkang, Inilah Pernyataan Resmi Barcelona
Bila akhirnya Messi jadi pergi, secara gratis atau tidak, maka hal itu bisa menandai sebuah akhir era di Barcelona. Bintang Argentian itu adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa dan telah memenangi empat gelar Liga Champions.
Messi bergabung dengan akademi muda Barcelona sejak usia 13 tahun dan melakukan debut senior pada 2004 saat berusia 17 tahun sebelum mencetak rekor gol terbanyak sepanjang masa klub ini dengan 634 gol.
Namun masa depannya di Barca sangat diragukan menyusul kekalahan 2-8 dari Bayern. Ini pertama kalinya Barca kebobolan delapan gol dalam satu pertandingan sejak kalah 0-8 melawan Sevilla pada Piala Spanyol 1946.
Kekalahan itu memicu perubahan drastis. Pelatih Quique Setien dipecat setelah hampir enam bulan bertugas, sedangkan direktur olahraga Eric Abidal juga dilengserkan.
Menurut media Spanyol, Messi pekan lalu sudah menemui manajer baru Ronald Koeman dan mengatakan kepada pelatih asal Belanda itu bahwa dia masih ragu untuk bertahan klub itu. Koeman sudah berjanji untuk "berjuang mengembalikan Barca ke puncak". Namun, kata-kata dia pada Messi bahwa "hak istimewanya sudah berakhir" disebut-sebut ikut memicu keputusan Sang Pemain untuk pergi.
Putusan Messi untuk pergi telah memicu protes terhadap presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu. Pada Selasa, beberapa jam setelah kabar soal tersebut mengemuka, para suporter melakukan protes di luar Camp Nou. Mereka menuntut Bartomeu mundur.
Suporter Barcelona berkumpul di depan Camp Nou setelah mengetahui kabar Lionel Messi ingin meninggalkan klub, di Barcelona, Spanyol, Rabu, 25 Agustus 2020. Salah satu alasan Messi ingi hengkang dari Barcelona yakni, performa Barcelona sudah tidak bagus dalam beberapa musim ini. REUTERS/Nacho Doce
"Saya tak mau melihat dia ada di tempat lain. Saya tak percaya," kata Ruben Tejero (28 tahun) salah satu dari sekitar 100 penggemar Barca di stadion yang menyeru Bartomeu agar mengundurkan diri. "Saya lebih suka menganggap itu (tuntutan keluar Messi) sebagai ultimatum yang diberikan kepada manajemen agar Bartomeu pergi."
Baca Juga: Klub Mana yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Messi?
Manchester City, Paris Saint-Germain, dan Inter Milan termasuk di antara klub-klub yang dikaitkan dengan Messi yang merupakan salah satu pemain terhebat sepanjang masa dan memiliki gaji yang kabarnya satu juta euro (Rp 17 miliar) per pekan.
ESPN melaporkan bahwa pekan lalu Messi sudah berbicara dengan manajer Manchester City Pep Guardiola tentang kemungkinan pindah. Seorang jurnalis Brasil yang berbasis di Barcelona juga mengatakan Messi ingin bermain di bawah asuhan mantan pelatih Barcelona tersebut.
MARCA | ANTARA