Berbeda dengan Liverpool, Spurs tidak mempunyai dukungan besar untuk musim ini. Hasil imbang 1-1 di Crystal Palace pada Ahad lalu mengurangi harapan untuk bisa meraih gelar liga, tetapi ada kepercayaan yang berkembang di antara para pendukungnya bahwa musim ini bisa saja menjadi ujung penantian 60 tahun meraih gelar juara.
Apabila melihat jejak pertandingan sejauh ini, ada alasan kuat meyakini pasukan Jose Mourinho bisa mewujudkan harapan itu. Mereka telah mengalahkan Manchester United, Manchester City, Arsenal musim ini. Selain itu, mereka uga meraih satu poin saat bertandang ke Chelsea.
Mengakhiri rekor tak terkalahkan kandang Liverpool yang panjang akan menunjukkan kualitas mereka sebagai pesaing gelar juara musim ini. Apalagi, mereka akan menghadapi Leicester City dan Wolves dalam dua pertandingan liga berikutnya setelah bertanding di Anfield.
Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho saat menyaksikan timnya bertanding melawan Chelsea dalam Piala Liga Inggris (Carabao Cup) di Tottenham Hotspur Stadium, London, Britain, 29 September 2020. REUTERS/Neil Hall
Jika Tottenham tetap berada di puncak klasemen setelah pertandingan melawan Liverpool, maka sulit mengabaikan peluang Mourinho memenangkan gelar Liga Inggris keempat sebagai manajer. Namun, bisa saja hasil pertandingan di Anfield membuat mereka meluncur dari puncak klasemen.
Spurs tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan tandang terakhir mereka di liga. Ini adalah rekor terpanjang mereka sejak April 2018. Empat di antaranya imbang.
Tottenham juga memenangkan tiga dari tujuh pertandingan liga tandang terakhir mereka melawan juara bertahan liga. Ditambah faktor Mourinho dan kemampuannya mendapatkan hasil ketika mengunjungi tim-tim besar serta sejumlah faktor lain, Spurs bisa meraih hasil terbaik di Anfield.
Namun, berdasarkan catatan, Mourinho tidak pernah menang dalam lima pertandingan tandang melawan Klopp. Itu adalah rekor terburuknya melawan manajer mana pun sepanjang kariernya.
Ada yang menarik menjelang pertandingan ini yang patut untuk diperhatikan