TEMPO.CO, Jakarta - Kabar akan dipindahkannya final Euro 2020 dari Stadion Wembley, London, Inggris, dibantah oleh Badan Sepak Bola Eropa (UEFA). Mereka menyatakan masih berupaya bernegosiasi dengan pemerintah Inggris soal sejumlah persyaratan yang mereka ajukan.
Dalam pernyataan terbarunya, UEFA menegaskan komitmen mereka untuk menggelar laga semifinal dan final di stadion kebanggaan masyarakat Inggris tersebut. Mereka menyatakan tak ada rencana untuk memindahkan laga tersebut ke stadion lain.
"UEFA, FA (PSSI-nya Inggris), dan Pemerintah Inggris terus bekerja bersama untuk mensukseskan babak semifinal dan final Euro 2020 di Wembley dan tak ada rencana untuk memindahkan tempat dari pertandingan-pertandingan itu," tulis pernyataan UEFA.
Rumor soal akan dipindahkannya laga semifinal dan final Piala Eropa 2020 berhembus setelah UEFA mengajukan syarat agar Pemerintah Inggris memberikan pelonggaran protokol Covid-19 kepada sekitar 2500 tamu VIP mereka yang akan menghadiri laga tersebut. UEFA meminta agar para tamu VIP tak menjalani isolasi mandiri selama 10 hari seperti ketentuan Inggris terhadap para pendatang dari negara yang masuk dalam daftar merah dan kuning perjalanan mereka.
Selain itu, UEFA juga meminta Inggris untuk tak menetapkan aturan itu kepada suporter tim yang akan bertanding di semifinal dan final Euro 2020. Sebagai gantinya, UEFA meminta para suporter hanya mengantongi hasil tes negatif dan tak diperbolehkan menetap di Negeri Ratu Elizabeth lebih dari 24 jam. Suporter juga nantinya akan dibatasi akses pergerakannya.
UEFA menyatakan negosiasi soal persayaratan itu sejauh ini berjalan positif. Menteri Kebudayaan Inggris, Baroness Barran juga menyatakan bahwa mereka akan menerima sejumlah persyaratan UEFA namun tetap dengan sejumlah modifikasi.
Misalnya, para tamu VIP nantinya tetap dibatasi pergerakannya selama berada di Inggris. Mereka hanya akan diperbolehkan menghadiri even-even resmi dan tak akan diperbolehkan berkeluyuran seenaknya.
Akan tetapi Perdana Menteri Italia Mario Draghi dalam konferensi pers di Berlin, Jerman, menyerukan agar laga semifinal dan final Euro 2020 digelar di negara yang tingkat penularan Covid-19 nya rendah. Inggris sendiri saat ini disebut tengah mengalami lonjakan infeksi dalam sepekan terakhir.
Media Daily Mail menyebutkan bahwa terjadi peningkatan infeksi Covid-19 sebesar 31,4 persen dalam sepekan terakhir. Angka kematian karena virus itu pun melonjak 12,1 persen.
Stadion Puskas Arena di Budapest, Hungaria, pun sempat dikabarkan menjadi salah satu alternatif dari Stadion Wembley untuk menggelar laga semifinal dan final. Pemerintah Hungaria memperbolehkan stadion tersebut diisi penuh pada setiap pertandingan. Tak hanya itu, para penonton pun terlihat banyak yang tak mengenakan masker.
Partai final Euro 2020 sendiri rencananya akan digelar pada 11 Juli 2021 waktu setempat. Timnas Inggris masih sangat mungkin bermain di laga tersebut. Italia telah memastikan langkah ke babak 16 besar sementara Inggris akan menjalani laga penentuan pada Rabu dinihari nanti.
INDEPENDENT| DAILY MAIL
Baca: Final Euro 2020, Italia Tawarkan Diri Jadi Pengganti Inggris