Babak semifinal kembali diraih Inggris pada 1996, saat menjadi tuan rumah. Kali ini The Three Lions dilatih Terry Venables. Di babak grup, mereka ditahan Swiss 1-1, lalu menang 2-0 atas Skotlandia dan 4-1 atas Belanda.
Di babak perempat final, Inggris menghadapi Spanyol. Pertandingan berakhir 0-0 setelah dua gol Spanyol dianulir dan dua klaim untuk penalti mereka ditolak. Inggris akhirnya lolos setelah menang adu penalti dengan skor 4-2.
Di babak semifinal, Jerman menjadi lawan Inggris, sekaligus jadi ulangan semifinal Piala Dunia 1990. Alan Shearer membawa Inggris unggul pada menit ketiga, tapi Jerman membalas melalui Stefan Kuntz 15 menit kemudian. Skor tetap 1-1 setelah 90 menit.
Di babak perpanjangan waktu, Paul Gascoigne dan Darren Anderton memiliki peluang. Tapi, tak ada tol tercipta. Skor tetap 0-0. Dalam adu penalti, kedua belah pihak mencetak lima tendangan pertama. Pada tendangan ronde keenam, penalti Gareth Southgate gagal berbuah gol. Jerman menang 6-5 setelah tembakan Andreas Muller berbuah gol.
Kekalahan dari Jerman itu sudah terbalas di babak 16 besar Euro 2020. Gareth Southgate memimpin timnya mengalahkan Tim Panser 2-0.
Kemenangan itu disambung dengan kemenangan 4-0 atas Ukraina. Kini, Inggris ada di semifinal ketiganya sepanjang sejarah Piala Eropa.
Akankah mereka mengakhiri kesialan Piala Eropa atau kembali harus kecewa?
Harry Kane yakin timnya bisa. “Kami adalah favorit, ada banyak tekanan dan banyak harapan. Penampilan kami adalah papan teratas. Clean sheet lainnya, empat gol, itu adalah malam yang sempurna bagi kami," kata dia.
Pemain Timnas Inggris, Harry Kane. REUTERS/Alberto Lingria
“Sekarang ini tentang melewati batas, hal berikutnya yang harus kami lakukan pada Rabu nanti," kata penyerang Tottenham Hotspur.
Keyakinan itu akan diuji Denmark pada semifinal nanti, di Wembley, di hadapan pendukung sendiri yang tengah diliputi euforia.
Selanjutnya: Kilas balik performa Timnas Inggris di sepanjang Piala Eropa