Dengan langkah seperti itu saja, tekanan dari suporter Barca agar dirinya mundur mulai muncul. Pada laga perdana Liga Spanyol kontra Real Sociedad akhir pekan kemarin, sejumlah suporter membentangkan spanduk bertuliskan, "Messi Yes, Laporta No."
Memang, tekanan itu belum sebesar yang diterima Josep Maria Bartomeu, presiden sebelum Laporta, ketika dia bertengkar dengan Messi dan berujung kepada surat pengunduran diri si pemain musim lalu.
Tekanan bagi Laporta bisa semakin besar pada pekan-pekan ke depan. Apalagi bek Jordi Alba sudah mulai bersuara. Alba membongkar fakta baru kepergian Messi. Dia membantah kabar yang dibisikkan para pendengung Laporta ke berbagai media bahwa sejumlah pemain enggan dipotong gajinya untuk membuat mereka mempertahankan Messi.
Alba, dalam konferensi pers pasca laga kontra Sociedad, menyatakan dirinya bahkan tak dihubungi Barcelona soal pemangkasan gaji itu dalam dua bulan terakhir. Pembicaraan baru dilakukan belakangan, hanya beberapa hari sebelum Barcelona memastikan tak bisa memberikan kontrak baru kepada Messi.
"Itu adalah kebohongan (soal penolakan pemotongan gaji sejumlah pemain senior)," kata Alba. "Tak ada yang menghubungi saya sebelum Euro 2020."
"Ketika klub berbicara dengan saya, saya mau (memangkas gaji). Saya berasal dari sini, menghabiskan sepanjang hidup saya di Barcelona. Jika komitmen saya diragukan, itu menyakiti saya."
"Terlepas dari statusnya sebagai pemain terbaik sepanjang masa, Leo adalah orang yang sangat mengerti saya. Jadi anda bisa bayangkan apa yang akan saya lakukan untuk membuat dia bertahan di sini," ujarnya.