Chief Operating Officer (COO) AHHA PS Pati FC, Divo Sashendra, mengatakan sanksi tersebut diberikan karena Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun melakukan aksi kekerasan saat melakoni laga uji coba melawan Persiraja Banda Aceh pada 6 September lalu.
Kedua penggawa AHHA PS Pati itu menjadi sorotan usai melakukan aksi yang terbilang brutal dalam laga uji coba yang berlangsung di Pancoran Soccer Field, Jakarta.
“Kami memulangkan Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun dari pemusatan latihan di Jakarta,” tulis Divo, dalam akun Instagram resmi AHHA PS Pati FC.
Dalam laga tersebut, Tim berjuluk Java Army itu menang dengan skor 3-0. Namun, di balik kemenangan itu, ada insiden buruk. Dua pemain Java Army tersebut di atas telah melakukan hal yang dinilai mencederai sportivitas.
Syaiful Indra Cahya saat itu melakukan tendangan kungfu kepada pemain Persiraja. Karena ulahnya itu pihak klub memberikan surat teguran kepada mantan pemain Arema FC itu. Syaiful kemudian dipulangkan dari pemusatan pelatihan di Jakarta.
Selain Syaiful, Zulham Zamrun juga diberikan sanksi yang sama. Pasalnya, pemain berusia 33 tahun itu nyaris baku hantam dengan pemain Persiraja, Defri Rizki.
Divo berharap pemberian sanksi diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi kepada kedua pemainnya. “Semoga pengalaman ini dapat membuat kami lebih dewasa dan dapat semakin lebih menjunjung tinggi apa yang disebut dengan respect dalam sepak bola,” kata dia.
Dalam menyikapi insiden tersebut, pihak AHHA PS Pati juga sudah meminta maaf langsung kepada pihak Persiraja Banda Aceh. Manajer AHHA PS Pati, Doni Setiabudi, bersama dengan Syaiful pergi menemui Sekretaris Persiraja, Rahmat Djailani, dan pemain M Nadhif untuk meminta maaf.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali meminta PSSI turun tangan dan memastikan kasus serupa tidak terulang. Kejadian seperti itu menurutnya bisa melunturkan kepercayaan publik terhadap sepak bola yang tengah dibangun di tengah pandemi.
IRSYAN HASYIM