TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Napoli, Luciano Spalletti, menegaskan bahwa AS Roma bukan musuh baginya. Dalam pertandingan antara tim asuhannya melawan Giallorossi tidak akan pernah menjadi laga melawan musuh.
Meski begitu, dia berjanji akan memberikan segalanya untuk meraih kemenangan untuk Partenopei. Bagi dia, AS Roma mempunyai tempat tersendiri di hatinya.
Pelatih Italia, 62 tahun, itu menangani Roma dalam dua periode, yaitu 2005-2009 dan 2016-2017. Dia melatih Napoli menggantikan Gennaro Gattuso mulai awal musim ini. Sebelumnya, dia menjadi juru taktik Inter Milan pada 2017-2019.
"Besok (hari ini) kami memiliki bentrokan langsung dalam pertempuran untuk menjadi yang teratas dan semua orang yang bekerja di sepak bola ingin berada dalam situasi ini," kata Luciano Spalletti dalam konferensi pers menjelang pertandingan, seperti dikutip Football Italia.
"Pertandingan ini akan tetap utuh sepanjang tahun, tidak akan ada yang dikecualikan lebih dulu. Semua orang akan tetap terpikat pada kemungkinan mencapai Liga Champions, tujuan semua orang."
"Sisanya, kita akan bicarakan dalam sepanjang jalan."
Spalletti menekankan bahwa pertandingan melawan Roma tidak akan pernah menjadi pertandingan melawan musuh.
"Secara umum, seseorang tidak bolah hidup sia-sia," katanya. "Saya telah memahami satu hal tentang diri saya setelah bertahun-tahun dalam profesi ini."
"Untuk bahagia menjadi pelatih, saya membutuhkan tempat dengan suasana hati yang kuat. Roma-Napoli adalah pertandingan saya, tetapi ini tidak akan pernah menjadi pertandingan melawan musuh."
"Itu adalah dua pengalaman menarik dalam kisah saya, ini adalah tantang antara dua bagian dari diri saya. Tidak ada masa lalu untuk dikalahkan sejauh yang saya ketahui, tetapi pertandingan yang sangat penting untuk masa depan Napoli dan kami akan mencoba untuk menang."
"Saya akan memberikan segalanya untuk Napoli, tetapi Roma tidak akan pernah menjadi musuh saya," ucap Spalletti kembali mengulang pernyataannya.
Napoli mengincar kemenangan kesembilan beruntun di Liga Italia sejauh musim ini di Olimpico, sekaligus untuk bisa kembali ke puncak klasemen Serie A setelah digusur AC Milan.
Sementara, AS Roma ingin bangkit dari kekalahan beruntun di kandang Juventus 1-0 di Liga Italia pada pekan lalu dan dibantai 6-1 di Bodo/Glimt, klub Norwegia di Liga Europa Conference pada Kamis lalu, ketika melawan Napoli pada hari Minggu ini.
FOOTBALL ITALIA, SPORTS MOLE
Baca Juga: Prediksi AS Roma vs Napoli Minggu Malam, Misi Mourinho Hentikan Rekor Partenopei