TEMPO.CO, Jakarta - Real Madrid telah memiliki salah satu trisula lini tengah terbaik dunia selama satu dekade terakhir. Luka Modric, Casemiro dan Toni Kroos adalah tiga pemain senior yang menjadi kunci lini tengah Los Blancos saat meraih tiga gelar Liga Champions pada 2016-2018.
Ketiganya telah bermain bersama selama beberapa tahun dengan meraih kesuksesan besar. Namun, laga di Piala Super Spanyol di Riyadh, Arab Saudi, pada Kamis dinihari, 13 Januari 2022 menghadapi Barcelona akan menjadi laga besar. Modric, Cesemiro, dan Kroos akan menghadapi maestro lini tengah, Xavi Hernandez.
Pertandingan melawan Madrid menjadi laga El Clasico pertama untuk Xavi Hernandez sebagai pelatih. Pertempuran lini tengah kedua tim diprediksi bakal menjadi penentu kemenangan kedua tim.
Xavi adalah bagian dari salah satu trio lini tengah terhebat dalam sejarah sepak bola. Bersama Andres Iniesta dan Sergio Busquets, ia memenangkan segalanya selama satu generasi untuk Barcelona dan timnas Spanyol.
Dari tiga pemain itu, hanya Busquets yang masih bermain untuk tim asal Catalan tersebut. Ia punya peran untuk memberikan pengalamannya kepada rekan satu tim yang berusia jauh lebih muda. Meski tak bermain bersama, keberadaan Xavi membuat Busquets bisa lebih mudah menghidupkan kembali kekuatan lini tengah Barcelona yang dihuni pemain muda seperti Riqui Puig, Pedri, Nico Gonzalez.
Xavi mungkin tak pernah menghadapi Kroos, Modric, dan Casemiro secara langsung. Namun, tetap saja, ia punya catatan bagus ketika menghadapi Madrid. Ia mencatatkan 17 kemenangan, 12 hasil seri dan 13 kekalahan dalam 42 pertandingan melawan Los Blancos.
Di La Liga musim ini, Madrid memenangkan pertemuan pertama musim dengan skor 2-1 di Camp Nou. Hasil itu membuat Barcelona memecat pelatih Ronald Koeman. “Saya melihat Barcelona saat ini sedang dibangun dan Madrid dalam kondisi yang sangat baik, tetapi itu tidak berarti apa-apa,” kata Xavi pada konferensi persnya.
"Kami telah menghadapi mereka dalam semua situasi. Tidak akan mudah untuk memaksakan permainan kami karena mereka adalah tim yang paling baik di Spanyol," ujar pelatih berusia 41 tahun tersebut.
Adapun Toni Kroos memainkan peran besar terakhir kali Madrid memenangkan Supercopa de Espana pada tahun 2020. Dia menantikan kesempatan untuk mengangkat trofi untuk ketiga kalinya, meskipun ia tahu itu bukan tugas yang mudah.
“Saya tidak banyak menonton pertandingan Barcelona akhir-akhir ini, saya memiliki hal lain untuk dilakukan dan menonton pertandingan kami,” kata Kroos pada konferensi persnya ketika ditanya tentang perbedaan tim Xavi dan Ronald Koeman.
"Tetapi saya mengenal mereka dengan baik, mereka tampil meragukan, tetapi secara keseluruhan mereka memiliki banyak pemain berkualitas tinggi. Saya tidak bisa mengatakan apa yang telah berubah dari Barcelona di bawah Xavi," ujar Toni Kroos.
Baca juga : Jadwal El Clasico Barcelona vs Real Madrid di Semifinal Piala Super Spanyol
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu