TEMPO.CO, Jakarta - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) membuka peluang penundaan kompetisi BRI Liga 1 untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan keputusan penundaan kompetisi itu tak mudah karena bisa berdampak pada jadwal musim ini dan musim depan.
Hingga kemarin, tercatat terdapat 99 pemain dan anggota staf tim dari 11 klub yang dinyatakan positif Covid-19. Iriawan menyatakan PSSI terus memantau penyebaran Covid-19 tersebut dan akan mengevaluasinya. Dia pun tak menutup kemungkinan kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu ditunda sementara waktu.
"Sekarang bagaimana dengan penyebaran ini, kita masih jalan terus dan akan mengevaluasi," kata Iriawan, Jumat 5 Februari 2022. "Kita akan sampaikan perkembangannya nanti apa, kita akan terus dengan situasi sekarang atau mungkin kita akan istirahatkan dulu."
Dia menyatakan penyebaran Covid-19 di kalangan para pemain dan anggota tim BRI Liga 1 terjadi karena kompetisi sempat diliburkan pada 21 hingga 25 Januari lalu. Pertandingan ditiadakan karena Timnas Indonesia menjalani laga uji coba kontra Timor Leste.
"Kita tahu penyebaran Omicron di Indonesia cukup tinggi. Kemarin kan ada istirahat tanggal 21-25 ada istirahat di situlah ada kelonggaran pemain bisa keluar dari hotel," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
"Kita harapkan itu klub yang bisa mengawasi pemainnya, tapi sekali lagi dimana-mana juga Covid, tidak hanya di Bali tetapi di daerah lain juga, Bali bahkan mungkin sedikit dibanding daerah lain."
Dia pun menyatakan keputusan untuk menunda kompetisi tak mudah. Pasalnya, dia menyatakan jadwal yang ada saat ini sudah direncanakan dengan baik menyesuaikan dengan kalender kompetisi internasional.
"Yang harusnya selesai Maret, nanti jadi setelah Idul Fitri, sehingga nanti liga musim depan mulainya molor sehingga nanti tidak sesuai dengan kalender AFC atau AFF," ujarnya.
Sebelumnya usulan untuk melakukan penundaan kompetisi BRI Liga 1 dilontarkan oleh relawan Covid-19 dan edukator kesehattan dr Muhammad Fajri Adda’I. Dia menilai kompetisi harus dihentikan dua pekan untuk melakukan tracing dan memutus mata rantai penyebaran di kalangan pemain dan staf tim.
"Break sekitar 10 sampai 14 hari mungkin bisa jadi pilihan di Liga 1 2021-2022 untuk melakukan tracing," ujarnya seperti dilansir laman Skor.id.
Selain itu, sejumlah pelatih juga sudah menyatakan kekhawatirannya terhadap penyebaran Covid-19. Kemarin, Pelatih Persela Lamongan, Jafri Sastra, menyatakan khawatir karena hanya memiliki sisa 14 pemain yang bisa diturunkan pada laga kontra Madura United malam ini.
Akibat penyebaran Covid-19 yang semakin meluas, PT LIB telah menunda dua pertandingan pada pekan ke-22. Kedua laga itu adalah Persipura vs Madura United dan PSM Makassar vs Persib Bandung. Penundaan dilakukan karena Madura United dan Persib Bandung tak bisa memenuhi batas minimal 14 pemain yang didaftarkan untuk pertandingan.
Kompetisi BRI Liga 1 akan memasuki sepertiga akhir musim ini. PT LIB sempat menyatakan bahwa mereka akan berupaya agar kompetisi bisa selesai sesuai jadwal, yaitu pada awal Maret mendatang.
Baca: Kasus Covid-19 Meningkat, BRI Liga 1 Diusulkan Untuk Ditunda 2 Pekan