TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain sekaligus pelatih timnas Ukraina, Andriy Shevchenko, mengungkapkan keluarganya memilih tetap bertahan di Kyiv, di tengah invasi Rusia. Ia menuturkan situasi yang tengah terjadi di negaranya.
"Ibu dan saudara perempuan saya tinggal di Kyiv saat ini dan hal-hal buruk telah terjadi di sana. Orang-orang sekarat, anak-anak sekarat, rudal mengarah ke rumah kami," kata Shevchenko berbicara kepada Sky Sports News.
Rusia telah melakukan invasi militer ke Ukraina sejak Kamis, 24 Februari lalu. Tindakan itu mengakibatkan jatuhnya banyak korban.
Shevchenko merupakan salah satu olahragawan paling terkenal di Ukraina. Dia menjabat ebagai manajer tim nasional negara tersebut hingga musim panas lalu. Mengawali karier dan pensiun sebagai pemain sepak bola di klub ibu kota negaranya, Dynamo Kyiv.
Saat ini, pria berusia 45 tahun itu berada di London selama konflik terjadi di Ukraina untuk membantu memimpin seruan dan mendapatkan bantuan kemanusiaan ke negaranya.
"Saya berbicara dengan orang tua saya, dengan ibu saya dan mengatakan saya ingin kembali, tetapi saya di sini sekarang untuk berbicara tentang apa yang terjadi, tragedi nyata yang dihadapi orang-orang Ukraina saat ini," tuturnya.
"Pikiran saya adalah mencoba membuat orang memahami situasi, sisi kemanusiaan dari situasi yang kami hadapi. Saya sudah mencoba berbicara dengan yayasan, mengumpulkan uang, dan membantu masyarakat Ukraina di sana."
"Saya sangat bangga menjadi orang Ukraina. Ini adalah momen yang sangat sulit bagi negara saya, rakyat saya, keluarga saya."
"Kita perlu menghentikan perang ini, kita perlu menemukan cara untuk menghentikan perang. Kami memiliki pengungsi, membutuhkan bantuan kemanusiaan. Kami membutuhkan dukungan medis, dukungan makanan. Rasanya saya dapat melakukan banyak hal di sini dan saya akan melakukannya."
"Saya telah berkali-kali mencoba (meyakinkan keluarga saya untuk pergi), saya telah berbicara dengan mereka, tetapi jawabannya tidak. Mereka ingin tinggal di sana. Itu adalah semangat Ukraina."
Di saat ini, Shevchenko tidak lagi memikirkan sepak bola. Tetapi ia mendukung keputusan untuk menangguhkan Rusia dari pertandingan internasional tanpa batas waktu dan menyingkirkan Rusia dari kompetisi Eropa musim ini.
Ia menambahkan, dunia harus melangkah lebih lagi mengingat atlet Rusia akan tetap berpartisipasi meski tanpa bendera negara mereka dalam Paralimpiade musim dingin yang dimulai akhir pekan ini.
"Ini adalah reaksi hebat dari institusi seperti UEFA dan FIFA untuk membuat keputusan yang tepat," kata mantan pemain AC Milan ini.
"Saya tidak berpikir itu keputusan yang sulit. Ketika Anda menyerang suatu negara, ketika Anda mulai mengirim bom dan tentara; itu bukan konflik, ini perang nyata."
"Ketika perang belum berhenti, saya pikir itu adalah keputusan yang tepat untuk tidak mengizinkan atlet Rusia berpartisipasi dalam acara olahraga apa pun."
Andriy Shevchenko mengungkapkan dirinya kini tidak berpikir sepak bola bahkan tidak menonton olahraga apa pun. Sekarang ini dia hanya memikirkan Ukraina. "Semua konsentrasi saya ketika saya bangun, saya berpikir tentang bagaimana saya membantu negara saya, apa yang dapat saya lakukan."
SKY SPORTS
Baca Juga: Pemain Ukraina, Yaroslav Rakitskyi, Tinggalkan Klub Zenit St Petersburg Rusia