TEMPO.CO, Jakarta - Pendukung Timnas Inggris tentu masih ingat dan jengkel dengan dianulirnya gol Frank Lampard pada gelaran Piala Dunia 2010. Saat itu, Inggris sedang berhadapan dengan Jerman di babak 16 besar dan pada menit ke-39, momen yang kontroversial tersebut terjadi.
Inggirs yang sedang tertinggal 2-1 dari Der Panzer berusaha memperkecil keadaan dan Lampard melalui tendangan jarak jauh berhasil melakukan itu dan membuat Inggris menyamakan skor menjadi 2-2, tetapi tendangan Lampard tersebut kemudian dianulir oleh wasit karena dianggap belum melewati garis gawang. Gol yang dianulir tersebut membuat Lampard dan punggawa Inggris yang lain harus kecewa dan mengakhiri pertandingan dengan skor 4-1 serta gagal melaju ke babak 8 besar.
Kesialan Timnas Inggris dalam turnamen sepak bola antarnegara memang seperti tidak ada habisnya. Pada pergelaran Piala Dunia 1986, The Three Lions pun pernah mengalami hal yang menjengkelkan. Saat itu, The Three Lions sedang berhadapan dengan Argentina dalam babak 8 besar Piala Dunia 1986. The Three Lions yang saat itu diperkuat oleh Gary Lineker harus mengakui keunggulan Argentina yang diperkuat Diego Maradona.
Pertandingan antara keduanya dihelat pada 22 Juni 1986 dan dihadiri hampir 115 ribu orang. Di bawah kepemimpinan wasit Ali bin Nasser asal Tunisia, pertandingan tersebut berlangsung dengan tensi yang panas dan keras. Tensi pertandingan yang dihelat di Estadio Azteca, Mexico City itu menjadi sangat panas karena rivalitas antara Inggris dengan Argentina dalam Falklands War. Selain itu, ‘dendam’ Argentina terhadap Timnas Inggris dalam Piala Dunia 1966 pun menjadi ‘bumbu’ yang semakin memanaskan pertandingan kedua kesebelasan.
Pertandingan ini sudah berjalan satu babak dan belum ada gol yang dicpitakan dari keuda tim hingga akhirnya pada menit ke-51, momen kontroversial tersebut terjadi. Umpan satu dua Maradona yang disambut dengan passing Jorge Valdano mengarah langsung ke kotak 12 pas milik The Three Lions. Sayang, bola tersebut diteruskan oleh pemain Inggris dan melambung ke gawang sendiri.
Maradona yang melihat peluang tersebut langsung berlari dan melompat. Pendukung Inggris yang memadati Estadio Azteca mengira bahwa kiper Inggris, Peter Shilton, akan berhasil memenangkan duel udara melawan Maradona. Namun, ternyata Maradona berhasil meninju bola tersebut dengan tangan dan memenangkan duel udara dengan Dhilton. Bola yang ditinju Maradona berhasil masuk ke dalam gawang dan wasit mengesahkan gol tersebut. Gol ini dikenal dengan sebutan "gol tangan Tuhan".
Pengakuan Maradona tentang Tangan Tuhan
Setelah melakukan gol yang kontroversial dan monumental tersebut, Argentina berada di atas angin dan membuat The Three Lions semakin tertekan. Maradona berhasil menggandakan keududkan pada menit 55 setelah melakukan solo run dan membuat kocar kacir pertahanan Inggris. Dalam pertandingan tersebut, Inggris hanya bisa membalas satu gol melalui sontekan Lineker pada menit 81. Kekalahan dari Argentina tersebut mengubur mimpi Inggris untuk menjadi juara piala dunia kedua kalinya. Di sisi lain, setelah mengalahkan Inggris, Argentina berhasil mengalahkan Belgia di babak semifinal dan menuntaskan perlawanan Jerman Barat.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC Sports yang dipandu oleh Lineker. Maradona mengakui gol tersebut menggunakan tangannya, tetapi Maradona mengatakan bahwa gol tersebut yang membuat Timnas Argentina menang, tidak curang.
“Itu adalah tangan saya dan dengan ini saya tidak bermaksud untuk tidak menghormati fans Inggris, tetapi itulah yang terjadi. Saya juga tidak berpikir hal tersebut curang karena itu hanya tipu daya saja. Momen seperti itu banyak kami jumpai di Amerika Selatan daripada di daratan Eropa. Itu hal yang tidak curang,” kata Diego Maradona
EIBEN HEIZIER
Baca: Diego Maradona Kisah Tangan Tuhan dan Inspirasi Bertabur Kontrovesi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.