TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak mau berkomentar saat ditanya soal pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang mengancam akan ikut mundur jika Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur.
Jokowi beralasan dirinya belum menerima laporan hasil investigasi yang dilakukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF Tragedi Kanjuruhan. Karena itu, dia tak ingin memberikan komentarnya soal pelatih asal Korea Selatan itu.
"Laporan dari TGIPF-nya belum, jadi belum sampai ke mana-mana. Jangan sampai ke mana-mana dulu, laporannya belum," kata Presiden Jokowi saat membagi-bagikan bantuan sosial atau bansos di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 13 September 2022.
TGIPF Tragedi Kanjuruhan berencana menyerahkan rekomendasi investigasinya terhadap insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 1 Oktober 2022, yang mengakibatkan 132 orang meninggal dan ratusan orang luka-luka. Peristiwa itu terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir dengan skor 2-3.
Di tengah TGIPF menyelesaikan laporannya untuk di serahkan kepada Presiden Jokowi, Shin Tae-yong menyatakan dirinya akan ikut mundur apabila Ketua PSSI yang akrab disapa Iwan Bule diharuskan bertanggung jawab untuk tragedi Kanjuruhan dan harus mundur dari jabatannya.
Pernyataan itu disampaikan Shin Tae-yong melalui pesan yang dia unggah di akun Instagram miliknya pada Rabu, 12 Oktober 2022. Pesan itu muncul di tengah desakan publik agar Iwan Bule mundur sebagai Ketua Umum PSSI.
Pernyataan Shin Tae-yong
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong (kanan) menyapa para suporter usai tim Indonesia menang melawan tim Vietnam pada pertandingan babak kualifikasi Piala Asia U-20 2023 Grup F di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Ahad, 18 September 2022. Indonesia menang melawan Vietnam dengan skor akhir 3-2. ANTARA/Moch Asim
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengancam akan mengundurkan diri jika Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, harus bertanggung jawab untuk tragedi Kanjuruhan dan harus mundur dari jabatannya.
"Seseorang yang sangat mencintai sepak bola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI," tulis Shin Tae-yong di akun Instagram miliknya, Rabu, 12 Oktober 2022.
"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri. Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama. Kita adalah 1 tim."
"Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus, kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum."
Pelatih asal Korea Selatan itu membuka pesannya di akun Instagram-nya dengan mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan, Malang. "Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari dua anak. Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga korban."
"Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini, walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban. Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepak bola yang masyarakat sukai."
Shin Tae-yong saat ini menangani tiga tim sekaligus, yakni Timnas Indonesia senior, Timnas U-23 dan Timnas U-19. Pelatih Korea Selatan itu bertanggung jawab untuk berbagai kompetisi yang diikuti ketiga tim itu, salah satunya Piala Dunia U-20 2023 yang akan dihelat di Indonesia tahun depan.
Baca Juga: Daftar 34 Pemain Timnas U-20 Pilihan Shin Tae-yong untuk Latihan di Turki dan Spanyol