TEMPO.CO, Jakarta - Presiden FIFA, Gianni Infantino, menjadi sorotan saat berkunjung ke Indonesia pada Selasa, 18 Oktober 2022. Alih-alih mengunjugi korban Tragedi Kanjuruhan, Infantino justru bermain fun football bersama pengurus PSSI setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Profil Gianni Infantino
Gianni Infantino lahir di Brig, Swiss, pada 23 Maret 1970, dari pasangan imigran Italia. Sejak 2016, ia menjadi Presiden FIFA kesembilan menggantikan Sepp Blatter yang tersandung kasus korupsi. Ia terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA pada 26 Februari 2016 di Zurich, Swiss.
Infantino dikenal sebagai sosok yang inovatif dan cerdas. Mengutip laman resmi UEFA, Infantino disebutkan memiliki kompetensi di bidang hukum dan memiliki gelar sarjana hukum dari Universitas Fribourg.
Infantino juga diketahui cakap dalam banyak bahasa, seperti Inggris, Prancis, Portugis, Spanyol, Arab, dan Jerman. Infantino mulai menapaki karier dengan bekerja sebagai penasihat hukum bagi sejumlah klub di Swiss, Spanyol, dan Italia.
Pada Agustus 2000, Infantino resmi bergabung ke UEFA dan diberikan amanah untuk mengurusi berbagai masalah hukum dalam sepak bola. Tujuh tahun mengabdi, Infantino pun dipromosikan menjadi Wakil Sekretaris Jenderal UEFA yang kemudian pada 2009 dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal UEFA.
Infantino dikenal dengan segudang terobosannya. Salah satu inovasi adalah menggagas penambahan jumlah peserta Piala Eropa dari awalnya 16 menjadi 24. Dia juga salah satu konseptor Piala Eropa 2020 yang digelar di 13 negara. Selain itu, ia juga berperan besar dalam pembentukan kebijakan financial fair play.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga: Jokowi dan Presiden FIFA Sepakat Kaji Ulang Stakeholder Sepak Bola Indonesia
