TEMPO.CO, Jakarta - Setelah penyelidikan yang dimulai pada tahun 2018, Manchester City secara resmi, didakwa melanggar peraturan keuangan oleh Liga Premier. City telah lama diduga telah melanggar peraturan tersebut,
Liga Premier telah mempublikasikan temuan mereka. Temuan tersebut telah dikirim ke komite independen untuk keputusan akhir. Apa yang dituduhkan kepada Manchester City?
Sejak musim 2009/10, Liga Premier telah menuduh City gagal memberikan catatan keuangan yang akurat, terutama terkait peningkatan pendapatan sponsor dan pengurangan biaya operasional. Ada juga tuduhan bahwa mereka gagal mengungkapkan sepenuhnya perjanjian keuangan dengan manajer dan pemain sebelumnya. Tuduhan terakhir berasal dari sejumlah perjanjian pada musim 2015/16.
Pada Februari 2020, UEFA sudah mendakwa Man City melakukan pelanggaran serius terhadap peraturan Financial Fair Play, yang membuat mereka diberi larangan dua tahun dari kompetisi Eropa seperti Liga Champions oleh UEFA.
City mengajukan banding atas putusan tersebut ke Pengadilan Arbitrase Olahraga dan akhirnya larangan tersebut dibatalkan. Sejumlah dakwaan terhadap mereka dibatalkan karena masalah batas waktu perkara, sebuah ketentuan yang diatur di luar undang-undang pembatasan UEFA. Namun, mereka terbukti gagal membantu penyelidikan dengan baik dan didenda 10 juta euro.
Apakah Liga Premier memiliki undang-undang pembatasan?
Dikutip dari 90min, pengacara dan mitra olahraga terkemuka di Leathes Prior, Dan Chapman, melihat secara mendetail tuduhan Liga Premier. "Liga Premier tidak terikat oleh batas waktu yang mencegah mereka untuk melakukan penuntutan atas dugaan pelanggaran yang terjadi sejak 2009, meskipun seseorang dapat sepenuhnya mengharapkan pembelaan hukum dari Manchester City."
Hukuman apa yang bisa dihadapi Man City dari Liga Premier?
Chapman menjelaskan, "Jika tuduhan-tuduhan ini dikuatkan hingga tingkat tertinggi, Liga Premier memiliki berbagai kemungkinan sanksi untuk mereka. Mulai dari denda, pengurangan poin hingga sanksi terdegradasi dari Liga Premier. Ada banyak sedikit preseden untuk kasus seperti ini."
"Tuduhan ini, jika ditegakkan, akan mengarah pada sanksi dari Liga Premier saja. Itu terpisah dari dakwaan UEFA yang telah ditangani, yang mendorong Liga Premier untuk melakukan penyelidikan sendiri," kata dia menambahkan.
"Manchester City telah mendapat sanksi dari UEFA, dan perlu diingat bahwa dalam kasus itu denda awal 30 juta euro dan larangan dua tahun dari Liga Champions dikurangi dengan banding menjadi denda hanya 10 juta euro. Saat banding, faktanya bahwa banyak dakwaan saat itu sangat relevan, karena UEFA memiliki batas waktu lima tahun untuk menyelesaikan perkara. Secara teori, Liga Premier tidak memiliki batasan seperti itu."
Baca juga: 4 Fakta Kasus Manchester City Diduga Melanggar Financial Fair Play, Termasuk Ancaman Sanksi