Presiden Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) Luis Rubiales mengakui sepak bola Spanyol memiliki masalah rasisme, setelah Real Madrid mengajukan pengaduan menyusul dugaan penghinaan yang dilontarkan kepada Vinicius.
La Liga berada di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak guna memerangi rasisme setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, FIFA, dan sesama bintang seperti Kylian Mbappe menyuarakan dukungan untuk Vinicius. Namun Presiden La Liga Javier Tebas justru menulis di Twitter bahwa masalah itu sudah cukup dan Vinicius harus melihat dirinya sebelum mengkritik dan memfitnah La Liga.
"Hal pertama adalah mengakui bahwa kami memiliki masalah di negara kami," kata Rubiales pada konferensi pers di Madrid, Senin, 22 Mei 2023. “Ini adalah masalah serius yang juga menodai seluruh tim, seluruh basis penggemar, seluruh klub, seluruh negara.”
Pertandingan di kandang Valencia dihentikan selama 10 menit setelah pemain depan berusia 22 tahun itu menunjuk sejumlah penggemar yang diduga melontarkan komentar rasis kepadanya. Video yang diunggah di media sosial dan diverifikasi oleh Reuters menunjukkan ratusan penggemar Valencia menyanyikan "Vinicius adalah seekor monyet" saat bus Real Madrid tiba di stadion sebelum pertandingan.
"Saya minta maaf untuk orang-orang Spanyol yang tidak setuju, tetapi hari ini, di Brasil, Spanyol dikenal sebagai negara rasis," tulis Vinicius di Twitter setelah pertandingan.
Rubiales mengkritik komentar Tebas, menggambarkannya sebagai perilaku yang tidak bertanggung jawab. "Mungkin Vinicius lebih benar dari yang kita pikirkan dan kita semua perlu berbuat lebih banyak tentang rasisme," kata Rubiales.
REUTERS
Pilihan editor: Rafael Struick dan Ivar Jenner Berpeluang Main di Asian Games 2023 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2024
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.