TEMPO.CO, Jakarta - Persiapan implementasi Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 musim 2023-2024 terus dimatangkan PSSI. Salah satunya adalah dengan merenovasi 22 stadion bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengatakan pihaknya bakal melakukan pengecekan kelayakan stadion-stadion tersebut yang rencananya dimulai setelah pertandingan FIFA Matchday timnas Indonesia vs Argentina pada 19 Juni 2023.
"Nanti ada pengecekan (stadion). Selesai pertandingan Argentina dulu lah biar nggak pusing-pusing. Jadi, Argentina masuk, lalu selesai, kemudian baru VAR mulai masuk," ujar dia saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023.
PSSI, kata Arya, juga akan mencari perusahaan penyedia jasa internet untuk menunjang kekuatan sinyal VAR saat digunakan di stadion nanti. Penyebabnya, hal itu menjadi salah satu aspek penting dalam kelancaran penggunaan VAR.
"Kami nanti akan cari (perusahaan) telekomunikasi, Telkom atau yang lainnya supaya internetnya lancar dan stabil. Jangan nanti banyak penonton habis itu internet ngaco, VAR-nya ngaco, terlambat atau terlalu cepat," ucap Arya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir membeberkan biaya renovasi stadion yang dilakukan Kementerian PUPR mencapai Rp 1,9 triliun. Menurut dia, itu merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memajukan sepak bola Indonesia.
Tak hanya dari sisi infrastruktur, PSSI juga menjalin kerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) untuk membantu pelatihan wasit VAR di Indonesia. Sebagai tahap awal, bakal ada 30 wasit dan asisten wasit VAR, serta 27 replay operator yang dipersiapkan untuk Liga 1 2023-2024.
Penerapan VAR rencananya dilakukan mulai awal putaran kedua kompetisi atau pada Februari 2024. Terobosan ini disambut baik oleh mayoritas klub Liga 1 yang menginginkan perubahan dalam kompetisi sepak bola lokal.
Pilihan Editor: 5 Tantangan Penerapan VAR di Liga 1 2023-2024, Infrastruktur hingga Biaya